31 Maret 2010

My Name Is Khan

"Mandira, kapan kita bisa bertemu lagi?" tanya Rizvan Khan dengan kalut.

Di tengah amarah dan kesedihannya akan kehilangan putera tersayang, Mandira mengusir suaminya yang mengidap Asperger Syndrome (sejenis autis). Putera mereka, Sam, tewas terbunuh akibat prasangka rasial pasca tragedi 9/11. Mandira menyesal karena telah menikah dengan seorang muslim, karena nama Khan di belakang nama anaknya telah menyebabkan anaknya tewas dibunuh. Jika seandainya ia tidak menikah dengan Rizvan Khan, dan tidak memakai nama Khan sebagai nama keluarga mereka, bisa jadi anaknya masih hidup. Di tengah kemarahannya, Mandira berkata :

"Jumlah penduduk kota ini 30 ribu orang, setiap orang di sini membencimu. Katakan pada mereka, namamu Khan, dan kau bukan teroris. Katakan pada seluruh warga Amerika, namamu Khan, dan kau bukan teroris. Atau pergilah temui presiden Amerika, dan katakan padanya, namamu Khan, dan kau bukanlah teroris. Jika itu sudah kau lakukan, maka kembalilah, baru kita bisa bertemu lagi."

Maka pergilah Rizvan Khan, dengan membawa duka yang dalam, menjelajahi negara-negara bagian di Amerika, dengan mengikuti jadwal kampanye George Bush yang berpidato ke daerah-daerah. Ia berusaha menemui presiden Amerika untuk mengatakan satu kalimat : "My name is Khan, and I am not a terrorist."

My Name Is Khan bukan jenis film India biasa. Ini adalah film luarbiasa yang begitu mengharu biru perasaan. Ini film serius, dengan budget tinggi, skenario yang apik, dan akting yang aduhai dari Shah Rukh Khan (astaga, ternyata dia bisa berakting juga). Dalam memerankan penderita autis, aktingnya mengingatkan saya dengan Dustin Hoffman di film Rain Man. Sama sekali tidak over acting, bukan seperti akting Anjasmara yang aneh dan berlebihan seperti yang di sinetron itu. Bagi penggemar film Bollywood yang terbiasa dengan tari-tarian spektakuler yang memamerkan udel dan goyangan sensual dan nyanyian yang tak ada habis-habisnya, film ini sama sekali bukan jenis yang itu. Lagu-lagu India sebagai musik background nya tidak terdengar nyinyir, dan sangat menyatu dengan adegannya.

Film ini ibarat gabungan dari The Rain Man dan Forrest Gump. Dalam usahanya menemui presiden Amerika Serikat, perjalanan Rizvan Khan yang inspiratif mirip dengan yang dilakukan Forrest Gump setelah dia ditinggalkan oleh Jenny Curran. Dalam pengembaraannya, Rizvan Khan mengenakan sepatu olahraga yang tadinya dihadiahkan untuk anaknya. Sedangkan di film Forrest Gump, Forrest memakai sepatu olahraga yang dihadiahkan oleh Jenny Curran. Kejeniusan Rizvan Khan menebak puzzle dan memperbaiki barang-barang rusak, mirip dengan yang dilakukan oleh Raymond Babbit di film Rain Man.

Film ini berbicara tentang hal-hal universal dengan bahasa yang fasih. Kita bisa selalu menangkap pesannya di balik dialog-dialog yang bagus, lucu, dan sekaligus mengharukan. Kehidupan sulit umat muslim di Amerika pasca 9/11 digambarkan dengan lugas. Isu rasialisme, prasangka, paranoid dan sentimen keagamaan dipaparkan dengan jelas, tanpa bermaksud memihak salah satu agama, walaupun tokoh sentral di film ini beragama Islam. Kerusuhan Hindu-Islam di India pada tahun 1980-an juga diangkat, mirip dengan yang kita lihat di film Slumdog Millionaire. Adegan-adegan inspiratif ketika tokoh utamanya shalat di perhentian bus, ketika menolong jemaat gereja sebuah kota kecil dari amukan badai, dan ketika memaparkan opininya di sebuah masjid yang berisi orang-orang yang menyamakan Islam dengan kekerasan, sangat mengesankan.

Tadinya saya skeptis dengan film ini, antara lain karena pemerannya adalah Shah Rukh Khan, yang tadinya saya anggap aktor Bollywood yang hanya bisa memainkan drama sabun ala India. Seorang kawan, Syarifah E Rolam secara tak langsung merekomendasikan film ini untuk saya tonton. Dengan skeptis, saya sempatkan untuk menontonnya. Ternyata film ini sangat berkesan, bahkan bagi saya yang biasanya selalu meremehkan film-film India. Ternyata ini film kelas satu dengan akting kelas satu.

My name is Ferdy. And I am not a terrorist.

Baca selengkapnya di www.ferdy.mirrorz.com

24 Maret 2010

Bright

Jika di daerah lain PLN banyak dikecam dan dicaci, PLN Batam adalah satu dari segelintir cabang PLN di Indonesia yang banyak dipuji. PLN Batam telah mendapat sertifikasi ISO 9001-2000 untuk Divisi Pelayanan dan Divisi Distribusi, juga telah meraih penghargaan Indonesian Quality Award. Pada tahun 2008 lalu, PLN Batam telah mencapai Index of Customer Satisfaction sebesar 75%, sesuatu yang mungkin susah dicapai untuk daerah-daerah lain.

Tidak ada cerita listrik padam bergiliran, atau hidup bergiliran, kecuali jika ada sebab musabab yang sifatnya force majeure, misalnya tower tumbang gara-gara angin puyuh, sesuatu yang jarang terjadi.

Untuk menjadi pelanggan listrikpun, tidak ada daftar tunggu seperti daerah lain. Pagi ini pengajuan, bisa saja sore nya listrik sudah menyala di rumah kita. Dengan demikian menjadi kecil kemungkinan adanya calo-calo listrik yang mencekik pelanggan dengan biaya jutaan, bahkan puluhan juta. Dan  KKN pun bisa dicegah. Ini saja sudah menjadi langkah awal yang bagus.

Untuk penagihan pelanggan misalnya, PLN sudah lama memakai invoice seperti tagihan kartu Halo, jadi pelanggan langsung tahu berapa yang harus dibayar untuk pemakaian bulan lalu. Di tempat lain, mungkin sudah ada layanan sms pelanggan, tapi tentu saja jarang digunakan dan sering ngadat. Jadi pelanggan hanya mengira-ngira saja berapa uang yang harus dikeluarkan untuk membayar tagihan.

Tapi mulai bulan Maret ini, PLN Batam tidak lagi mengirimkan invoice tersebut ke rumah-rumah pelanggan. Untuk mengetahui berapa tagihan kita, sudah disediakan 4 macam layanan, yaitu via SMS dengan mengetikkan kode-kode tertentu dan ID pelanggan; juga bisa dengan mengakses situs www.plnbatam.com ; atau lewat email berlangganan, yang dikirim ke email pelanggan tiap bulan; dan juga lewat IVR via telpon (IVR = Interactive Voice Response).

Pembayaranpun dipermudah. Pelanggan tidak perlu antre lama-lama di kantor PLN, karena tagihan listrik sudah bisa dibayar lewat ATM, yaitu ATM BNI, OCBC, NISP, dan Mandiri.

Ini adalah salah satu contoh, bahwa tidak semua BUMN harus ketinggalan jaman dan konservatif dalam hal melayani pelanggan. PLN Batam, dengan tagline 'bright people bright future' menjadi bukti bahwa sebuah perusahaan listrik negara tidak lagi menjadi bahan cercaan, makian dan sumpah serapah pelanggan, tapi menjadi bahan pujian, karena layanan yang baik dan bebas KKN. Walau bagaimanapun terpuruknya suatu lembaga atau perusahaan, profesionalisme ternyata masih bisa dikejar.

Tapi profesionalisme itu tak kan tercapai jika produknya sendiri tidak konsisten, hari ini hidup, besok mati, lalu hidup lagi, lalu mati. Byar pet,  byar pet. Yang punya hajatan dan yang mau bikin kondangan pasti deg-degan.

18 Maret 2010

The Lost Symbol

Dalam The Lost Symbol, kita diperkenalkan dengan Ilmu Noetics. Ilmu Neotics adalah sebuah jenis filsafat metafisik yang menyatakan bahwa pikiran dan ide manusia bisa diukur dengan ukuran fisik, dan kekuatan pikiran bisa mempengaruhi bahkan menggerakkan benda-benda. Bahwa pikiran, bisa diukur berdasarkan formula dengan penjabaran materi kuantum. Jika cahaya bisa diukur dengan satuan tertentu, pikiran juga. Ini adalah teori yang ekstrim walaupun untuk ukuran jaman sekarang, di mana orang-orang percaya bahwa pikiran bukanlah sebuah materi dan karenanya tidak memiliki berat. Dalam buku ini, Ilmu Noetics dijelaskan secara gamblang dan ilmiah. Bahkan dalam tahun-tahun ke depan, disebutkan bahwa umat manusia akan mendapat pencerahan yang didasarkan akan makin terbukanya riset dan penerapan dalam ilmu noetics.

The Lost Symbol merupakan buku ke lima karya Dan Brown. Tokoh sentralnya masih Robert Langdon, simbolog lulusan Harvard. Seperti kisah-kisah Robert Langdon yang lain (Da Vinci Code dan Angels & Demons), buku ini sangat informatif, provokatif, dan membuka wawasan. Jika Da Vinci Code memancing kontroversi atas pondasi ajaran Nasrani, dan Angels & Demons membuka selubung sepak terjang Vatikan dalam memberangus kemajuan dan ilmu pengetahuan, buku ini memaparkan dengan gamblang tentang tempat-tempat rahasia di Washington DC dan hubungannya dengan kelompok Mason (Freemasonry). Simbol-simbol pada arsitektur bangunan-bangunan di DC sarat dengan simbol-simbol sekuler Mason, sebuah kelompok rahasia yang eksis sejak abad pertengahan, hingga sekarang. Pada umumnya, pendiri dan para pemimpin Amerika adalah anggota Mason, termasuk George Washington.

Setiap lembar halaman buku ini terasa sangat berharga, tidak saja karena informatif, juga penuh dengan kalimat-kalimat bagus yang memancing rasa ingin tahu, juga membuka wawasan. Di tambah lagi dengan plot yang menarik dan menegangkan. Begitu kita mulai membacanya, buku ini menjadi susah diletakkan. Jika sebelumnya sudah pernah membaca Angels & Demons dan Da Vinci Code, buku ini tentu saja menjadi 'wajib' dibaca. The Lost Symbol tidak hanya sebuah buku, sebuah novel, sebuah dokumen, hasil riset, drama, thriller, action, tapi juga sebuah ensiklopedia. Isinya membahas tidak saja ritual-ritual kuno, makna simbol-simbol, konspirasi, rahasia 2012 dan apocalypse, tapi juga memaparkan soal internet dan teknologi tinggi di bidang IT. Sebagaimana Da Vinci Code dan Angels & Demons, buku ini nantinya akan difilmkan, dengan Tom Hanks yang masih akan memerankan karakter Robert Langdon. Tapi, hingga saat inipun,  tidak ada film yang lebih baik dari bukunya.

Baca selengkapnya di http://www.ferdy.mirrorz.com

03 Maret 2010

Roxxxy

Robot atau cyborg (cybernetic organism) yang dulu hanya ada di film-film fiksi ilmiah semacam Terminator, Aliens, I Robot, AI, dan Westworld telah menjadi kenyataan. Ilmuwan telah berhasil menciptakan robot pintar dengan ukuran dan penampilan persis manusia. Robot tersebut diberinama Roxxxy. Saya tidak salah ketik, huruf x nya memang ada 3, untuk menggambarkan bahwa robot tersebut adalah jenis xxx. Mereka tidak menciptakan robot yang bisa membantu istri kita mencuci piring di dapur, menyapu dan mengepel lantai, membantu anak-anak belajar. Para ilmuwan laki-laki itu lebih memilih menciptakan robot komersial untuk laki-laki, terutama laki-laki bujangan.

Roxxxy adalah robot-seks pertama di dunia, dibuat oleh perusahaan IT bernama TrueCompanion yang bermarkas di New Jersey. Roxxxy direkayasa oleh Douglas Hines, pendiri sekaligus presiden TrueCompanion. Pengembangan Roxxxy telah menghabiskan dana antara 500 ribu hingga 1 juta dolar selama lebih dari 2,5 tahun.

Gynoid (robot wanita) tersebut muncul di depan publik pertama kali di AVN Adult Entertainment Expo di Las Vegas pada 9 Januari lalu. Tingginya 170 cm dan berat 54 kg. Roxxxy memiliki kecerdasan artifisial dan kulit sintetis yang sangat mirip dengan kulit manusia. Di dalam tubuhnya ditanamkan komputer pintar dan mesin program untuk mempelajari apa yang disukai dan tidak disukai pemiliknya. Kepribadiannya dan kecerdasan serta perbendaharaan katanya bisa berkembang sesuai hubungan pemiliknya dengan si robot, berkat software yang sudah terinstal di dalam tubuhnya. Tulang sintetis dibuat sedemikian rupa sehingga Roxxxy bisa berposisi dan meniru gerakan manusia, tapi si robot cantik tidak bisa berjalan sendiri. Jantung mekanis juga dipasang, dibarengi sistem pendingin berbentuk cairan. Roxxxy dipasarkan dengan 5 macam tipe kepribadian. Dia bisa diajak ngobrol soal olahraga dan mobil, film, politik dan sebagainya, jadi tidak hanya terbatas bisa ngomong aaah uuh oh yes oh no saja. Dia bisa diajak berdiskusi, dia bahkan bisa mengekspresikan cintanya pada pemiliknya. Dia bisa berbicara, mendengar dan merasakan jika disentuh.

Pembeli bisa meminta TrueCompanion untuk menyetel Roxxxy sesuai dengan keinginan pemiliknya, misalnya warna rambut, warna mata, warna kulit, ukuran dada dan lain-lain. Harganya antara US$7000 hinggan $9000. Roxxxy saat ini sudah bisa dibeli di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Tahun depan Roxxxy akan masuk ke pasar Asia.

Yang dipertanyakan sekarang, apa implikasi keberadaan robot sejenis ini dalam kehidupan manusia. Apakah akan banyak laki-laki memilih membujang dan tidak mau berinteraksi dengan cewek beneran? Bagi laki-laki tertentu, Roxxxy bisa dianggap pasangan yang perfek karena selain cerdas, penampilannya selalu cantik, tidak bisa mengeluh, tidak cerewet, tidak perlu diberi nafkah, penurut, dan bisa dihidupkan dan dimatikan kapan saja. Laki-laki yang sudah berkeluarga bisa saja tidak mau menyentuh istrinya lagi.

Bagaimana jika kemudian muncul pula android berupa robot seks pria? Tentu saja penampilan android semacam ini disukai wanita, karena pastinya akan tampan, macho, bisa selalu on setiap saat, tidak cerewet dan selalu menurut.

Dan kemudian, akan muncul pula robot hewan piaraan (sudah ada Aibo sejak bertahun-tahun lalu) seperti dalam film The Sixth Day. Dan robot dengan fungsi dan jenis yang beraneka ragam.

Seperti fenomena facebook, friendster dan jejaring sosial lain yang sekarang lagi trend, sudah banyak manusia yang lebih banyak menghabiskan waktu berinteraksi di dunia maya daripada berinteraksi secara langsung di dunia nyata. Saya memiliki teman yang punya banyak tetangga di dunia maya (Farmville), tapi dia bahkan tidak kenal dengan tetangga sebelah rumahnya sendiri. Jika robot-robot itu nanti semakin banyak dan semakin murah, akan banyak manusia yang tidak keluar rumah, dan mendelegasikan pekerjaan dan interaksi sosial melalui robot-robot sebagai avatar atau surrogate nya seperti dalam film Surrogates.

Dunia sedang berubah. Kita berada di tengah-tengah perubahan itu. Kita semua akan merasa gamang dengan lompatan teknologi yang sangat, sangat pesat seperti sekarang ini. Semoga di masa depanpun, di mana robot-robot berkeliaran di jalan, kita dan anak-anak kita nanti tetap berprilaku manusiawi sesuai fitrah kita.

Baca selengkapnya di www.ferdy.mirrorz.com