15 September 2022

Orang Pendek

Jangan salah paham, yang dimaksud dengan Orang Pendek di sini bukanlah orang dengan tinggi di bawah rata-rata, tapi mengacu pada makhluk kriptid yang mendiami kawasan hutan-hutan di Kerinci, Jambi. Penampakan Orang Pendek ini banyak dilaporkan sejak lebih dari 1 abad terakhir oleh suku terasing yang tinggal di hutan, penduduk kampung di sekitar hutan, kolonis Belanda, juga oleh penjelajah dan ilmuwan Barat. Menurut para saksi, binatang ini merupakan primata bergerak yang hidup di tanah dan ditutupi oleh bulu pendek dan memiliki tinggi sekitar 80 cm, tidak lebih 1 meter.

Di sejumlah daerah di Indonesia banyak beredar informasi penampakan tentang orang pendek dengan nama lokal masing-masing. Pada daerah Kerinci, Provinsi Jambi, orang mengenalnya dengan sebutan uhang pandak, digambarkan setinggi 4-5 kaki namun bertubuh kokoh dengan bahu lebar serta lengan berotot panjang. Banyak laporan penampakan bahwa makhluk ini berjalan tegak seperti manusia. Tubuhnya ditutupi dengan rambut gelap ataupun bercorak madu, serta bisa jadi mempunyai rambut panjang. Di daerah Indragiri Hulu makhluk ini disebut Bandan, digambarkan jalannya terbalik dengan tumit di depan. Di Bengkulu makhluk ini disebut Sebaba, ada juga yang menyebutnya Sengguguh. 

Belum pernah ada dokumentasi yang jelas tentang Orang Pendek ini, sehingga sejak dulu makhluk ini belum berhasil difoto ataupun divideokan, disebutkan bahwa makhluk ini bersifat pemalu, dan bisa memanjat dan berjalan dengan sangat cepat, sehingga banyak saksi yang melihatnya hanya sekilas, tak lebih dari beberapa detik. Namun menurut penduduk asli Suku Anak Dalam, yang juga dikenal sebagai Orang Kubu, Orang Batin Sembilan, ataupun Orang Rimba, yang hidupnya nomaden di perbatasan dan sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat di Jambi, keberadaan Orang Pendek sudah diakui sejak berabad-abad dan menjadi bagian dari kehidupan mereka di hutan. 

Orang-orang Belanda yang mendiami wilayah tersebut di awal abad ke 20, memberikan informasi yang cukup detil mengenai keberadaan Orang Pendek tersebut. Salah satu laporan dari Mr. Van Heerwarden, mengatakan bahwa:

"Saya berjumpa dengan makhluk gelap dan berbulu di dahan sebuah pohon. Makhluk ini juga berbulu di bagian depan, dengan warna yang lebih muda dari bagian punggungnya. Rambut hitam di bagian kepalanya jatuh hingga ke bahu, bahkan hingga ke pinggang. Pada saat berdiri, panjang kedua lengannya berada sedikit di atas lutut, namun kakinya terlihat lebih pendek. Saya tidak sempat melihat kakinya secara jelas. Wajahnya tidak terlihat jelek, dan sama sekali tidak seperti kera."

Dr. W.G. Wheatcroft, ahli antropogi budaya secara khusus merangkum cerita orang pendek dalam artikel berjudul “Orang Pendek, The Little Bipedal Hominid of Sumatra [2018]” yang dimuat di portal bigfootencounters.com. Pada jurnal itu, Wheatcroft merinci catatan pencarian orang pendek sejak abad ke-20.

Salah satu kesaksian yang menguatkan Wheatcroft adalah Aripin, seorang penjaga hutan TNKS yang mengaku melihat orang pendek ketika berpatroli di wilayah Sungai Penuh, Gunung Kerinci pada 2001. Pengakuan Aripin, ia melihat orang pendek dari sisi belakang, warnanya cokelat tua, namun ketika makhluk itu sadar diperhatikan dia segera masuk semak belukar.

Wheatcroft juga mencatat kesaksian Debbie Martyr, konservasionis satwa liar yang banyak melakukan penelitian di TNKS. Debbie mengaku, pernah tiga kali bertemu orang pendek selama 18 tahun terakhir, bermula pada Juli 1989, di tahun itu melihat orang pendek dua kali. Selanjutnya pada 30 September 1994.

“Ia berjalan lurus melintasi lembah yang jaraknya tiga puluh meter; sangat dekat dan sangat jelas!” kata Debbie dikutip oleh Wheatcroft. “Ia tampak primata yang sangat kekar, berjalan dari semak. ”Ketika melihat orang pendek itu, kata Debbie, ia sadar betul sedang melihat makhluk yang tidak pernah ia lihat di buku, begitu juga di film, atau di kebun binatang yang pernah ia kunjungi. “Saya lihat ia bergerak cepat secara bipedal dan berusaha untuk tidak terlihat, saya bersembunyi, melihat lembah yang dangkal. Sedang primata bipedal non-manusia itu berjalan di depan. Saya memegang kamera saat itu, namun jatuh karena sangat terkejut.”

Dua penjelajah dari Inggris, yaitu Adam Davies dan Andrew Sanderson pada 2001 melakukan perjalan ke Danau Gunung Tujuh dan Hutan Kerinci. Pada perjalanan itu, mereka mengabadikan sebuah telapak dengan cetakan gips. Telapak kaki itu diduga milik orang pendek karena tidak biasa. Telapak itu seolah-olah jempol kaki secara struktural muncul dari sisi kaki, sekitar tiga perempat dari jarak tumit ke jari depan. “Orang pendek ini sangat tertutup, mereka selalu saja bersembunyi. Kemungkinan juga secara biologis mereka pada waktunya akan diklasifisikan dalam genus homo, bersama dengan manusia yang hidup, homo sapiens,” tulis Wheatcroft. “Berdasarkan penelitian hominid [primate], saya berpendapat orang pendek adalah hominid yang cerdas, sensitif, cenderung sadar diri, berjalan tegak dan mereka bukan kera [pongidae].”

Dmitri Bayanov, ahli hominologi asal Rusia dalam artikelnya “Some Thoughts Regarding Dr. Wilson Wheatcroft’s Overview of Orang Pendek Evidence” mendukung pernyataan Wheatcroft bahwa orang pendek adalah hominid, bukan kera, karena ia bipedal. “Mungkin tampak kontroversial bagi pembaca mana pun,” tulis Bayanov. Sebagai ahli biologi evolusioner dan genetika, Dmitri Bayanov mengatakan referensi yang paling relevan ketika berdiskusi tentang orang pendek adalah karya “Historiae Naturalis et Medicae Indiae Orintalis” oleh Jacob De Bondt atau Jacobus Bontius [1592-1631], seorang dokter Belanda yang datang ke Batavia [Jakarta] pada 1826 hingga kematiannya.

Cetakan kaki yang diduga milik orang pendek yang ditemukan Dally Sandradiputra di hutan Kerinci, Sumatera. Foto: Dok. Dally Sandradiputra

Kesaksian lainnya dari Huzein Alrais: "Di tempat saya Tanggamus Lampung sering disebut gugu mempunyai tapak kaki terbalik.. beberapa kali nampak diantara hutan dan kebon kopi saat mendekati magrib .. adakalanya mau membongkar umbulan/gubuk yang dekat dengan hutan .. suaranya hanya bunyi U terdengar singkat dan jelas badan pendek sangat kekar mampu menggeser satu galung kayu hutan yang mau di potong."

Banyak lagi kesaksian lainnya dari para pekerja hutan, penebang pohon, driver bulldoser. Kawasan terlihatnya Orang Pendek ini di hutan mulai dari bagian selatan Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu hingga Lampung. Rata-rata menggambarkan posisi kaki terbalik, berjalan tegak, tinggi tak lebih dari 1 meter, menyukai ikan dan dapat kabur dengan cepat. Ada juga kesaksian yang mengatakan jika Orang Pendek kepergok, makhluk itu akan mengumpat dan marah-marah sebelum menghilang. 

Pada tahun 2017, beberapa pengendara motor trail sempat merekam makhluk aneh yang mereka temui di jalur setapak di hutan yang di duga di Aceh. Banyak yang menganggap mereka bertemu dengan Orang Pendek, namun banyak juga yang menganggap ini suku terasing yang berbeda. Berikut videonya:


Semoga suatu waktu Orang Pendek ini berhasil didokumentasikan dengan baik, menambah daftar species yang masuk entah dalam keluarga primata, ataupun keluarga homo. Yang jelas bukan Homo Sapiens. 

13 September 2022

Pembunuhan Seorang Waiter Hotel Hilton


Kejadiannya di malam tahun baru, pergantian tahun 2004 ke 2005. Sekitar pukul 4 pagi seorang waiter yang bernama Rudy Natong yang bekerja di Fluid Lounge di Hotel Hilton (sekarang Hotel Sultan) menagih bill pada seorang wanita bernama Novia Herdiana. Bersama Novia Herdiana yang juga dipanggil Tinul, ada seorang laki-laki. Ada masalah dengan kartu kredit milik Novia, sehingga waiter Rudy Natong mengusulkan agar pembayaran bill dilakukan cash. Selang beberapa saat, laki-laki yang bersama Novia mengeluarkan pistol revolver kaliber 22 mm, dan menembak Rudy Natong di bagian kepala. 

Laki-laki yang sama juga pernah menambak keponakan musisi rock Ahmad Albar dan Camelia Malik pada bulan Oktober 2004.

Siapa laki-laki tersebut, dan apa hubungannya dengan aktris Dian Sastro Wardoyo? Dan di mana laki-laki tersebut sekarang?

Dia adalah Adiguna Sutowo, anak dari Ibnu Sutowo, seorang jenderal korup yang dipercaya Soeharto untuk memimpin Pertamina. Memimpin Pertamina dari tahun 1957 hingga 1976, saat kesalahan manajemen yang korup telah memungkinkan Ibnu Sutowo mengumpulkan kekayaan keluarga yang sangat besar dan hampir membuat perusahaan bangkrut, meskipun terjadi ledakan minyak global pada tahun 1970-an.

Adiguna Sutowo sendiri merupakan anak paling bungsu. Pada Oktober 2004, Adiguna mengancam akan membunuh David Reynaldo Titawono (saat itu 22), keponakan musisi rock Achmad Albar dan penyanyi Camelia Malik. Insiden tersebut terjadi di Kemang, Jakarta Selatan, dilaporkan di properti pemilik waralaba KFC Indonesia Ricardo Gelael, yang merupakan suami dari mantan istri Achmad Albar, Rini S. Bono. Adiguna, yang ditemani oleh pengawalnya, menembak David melalui atau dekat telinganya. Setelah kejadian tersebut, polisi mencabut izin senjata api Adiguna dan menyita senjata api yang menembakkan peluru karet. Ricardo Gelael tidak melaporkan kejadian tersebut ke polisi, namun keluarga Achmad Albar yang melaporkannya. Adiguna dan Ricardo kemudian diperiksa di Polda Metro Jaya, namun kasus tersebut kemudian diselesaikan oleh kedua keluarga dan pihak keluarga Achmad Albar mencabut laporan polisi tersebut.

Beberapa bulan kemudian, tepatnya dinihari tanggal 1 Januari 2005, setelah merayakan tahun baru, Adiguna bersama Novia Herdiana alias Tinul minum-minum di bar Fluid Lounge Hotel Hilton. Tinul memesan vodka tonik untuk Adiguna dan leci martini untuk dirinya sendiri. Dia bertanya kepada waiter yang bernama Rudy Natong apakah minuman itu bisa dibebankan ke kamarnya. Rudy mengatakan itu tidak mungkin, maka Tinul melunasi tab Rp150.000 dengan kartu Visa HSBC miliknya.

Adiguna kemudian memesan lagi dua minuman yang sama dan berusaha untuk membayar dengan kartu debit BCA . Rudy mengambil kartu tersebut dan bertanya kepada kasir Hari Suprasto apakah bisa digunakan. Hari menjawab mesin tidak tersedia. Rudy kemudian mengembalikan kartu tersebut kepada Tinul, yang kemudian diberikan kepada Adiguna. 

Rudy menjelaskan, kartu tersebut tidak dapat diterima karena bar tersebut tidak memiliki mesin yang dapat memprosesnya. Penolakan itu membuat Tinul kesal. “Apa kau tidak tahu siapa dia? Dia pemegang saham terbesar hotel ini! ” katanya, menunjuk ke arah Adiguna, yang duduk di sebelahnya.

Ponco Sutowo, saudara kandung Adiguna saat itu memang menguasai saham terbesar Hotel Hilton, di mana kawasan di situ memang dikelola oleh perusahaan milik keluarga Sutowo. 


Kemudian Adiguna ikut marah. "Dia bertanya kenapa..., kenapa. Gue tembak juga lu," katanya. Adiguna lalu mengeluarkan  pistol kaliber Smith & Wesson .22 dari pinggangnya, dan menempelkannya di jidat Rudy. Rudy, yang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bung Karno, tersenyum kecut. Dia mengira si tamu bercanda. Lalu terdengar suara klik dua kali, dan dor,  Rudy terkapar. Kepalanya berlubang. Dua bartender, Daniel dan Cut Nina, yang berada di sampingnya berusaha menolong. Pemuda Flores ini akhirnya tewas di rumah sakit.

Adiguna kemudian menyeka gagang senjata, menyerahkan pistol kepada disc jockey Werner Saferna alias Wewen, yang berdiri sekitar satu meter jauhnya. Adiguna kemudian meninggalkan klub.

Polda Metro Jaya menetapkan Adiguna sebagai tersangka. Kamar hotelnya, Kamar 1564, berisi 19 peluru jenis yang sama yang telah membunuh Rudy. Peluru itu disembunyikan di toilet. Laporan media, mengutip temuan awal polisi, berdasarkan tes urine, mengatakan Adiguna telah mengkonsumsi metamfetamin dan alkohol pada saat pembunuhan itu.

Meskipun penembakan tersebut disaksikan banyak orang, di tengah suara musik yang keras dan hiruk pikuk, Adiguna membantah menembak Rudy. Dia mengatakan kepada polisi bahwa dia hanya melewati Fluid Club untuk mencari kerabatnya. Dia membantah duduk di bar. Dia membantah berbicara dengan Tinul. Dia membantah membawa pistol. Dia mengaku telah membantu menggendong Rudy, yang menyebabkan darah mengucur di bajunya. Namun, pengacaranya mengatakan darah di baju itu berasal dari Adiguna dan bukan dari Rudy.

DJ Wewen yang telah menerima senjata pembunuh dari Adiguna, menyimpan pistolnya di rumahnya selama lima hari sebelum menyerahkannya kepada polisi dan memberikan pernyataan. 

Pemeriksaan balistik polisi menemukan kecocokan antara pistol dengan peluru yang ditembakkan ke kepala Rudy. Kepala Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Suyitno Landung Sudjono pada Januari 2005 mengatakan sampel darah dan urin Adiguna positif mengandung obat-obatan terlarang: sabu dan fenmetrazin. Pengacaranya membantah Adiguna menggunakan narkotika. 

Pada awal Februari 2005, polisi mengatakan mereka masih mengumpulkan bukti dan menunggu hasil untuk menuntut Adiguna dengan pelanggaran narkotika, terpisah dari tuduhan pembunuhan dan senjata api. Polisi kemudian mengklaim bahwa tes berikutnya pada kuku dan sampel rambut Adiguna negatif, sehingga tuduhan narkoba ditarik. Kepala Detektif Polisi Suyitno Landung, yang kemudian dipenjara karena menerima suap dari keluarga Sutowo, menolak menjelaskan mengapa hasil tes darah dan urine berbeda.

Korban berusia 25 tahun, Rudy Natong, berasal dari keluarga berpenghasilan rendah di pulau Flores di provinsi Nusa Tenggara Timur dan telah bekerja paruh waktu di Hilton untuk mendukung studi hukumnya di Universitas Bung Karno Jakarta. Dia juga menghidupi kedua adiknya. Ia dijadwalkan lulus tahun 2005. Orangtuanya semula diberi tahu bahwa ia ditembak mati dalam protes terhadap kenaikan harga BBM di Jakarta.

Sebelum persidangan Adiguna dimulai, saudara laki-lakinya Pontjo Sutowo melakukan perjalanan ke Flores, di mana ia menghadiahi keluarga Rudy dengan isyarat belasungkawa tradisional berupa kepala sapi. Dia juga menyerahkan sejumlah uang yang dirahasiakan. Ayah Rudy menulis surat, kemudian dibawa ke pengadilan, meminta hakim memberikan hukuman yang ringan kepada Adiguna Sutowo.

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, menjatuhkan vonis tujuh tahun penjara bagi Adiguna Sutowo. Maaf dari keluarga korban dianggap meringankan hukuman.Majelis hakim menyatakan, Adiguna terbukti membunuh Johannes Chaerudy Natong alias Rudy di Fluid Bar, Hotel Hilton, Jakarta pada 1 Januari 2005. Karena itu, Adiguna dinyatakan terbukti melanggar pasal 338 KUHP dan pasal 1 ayat 1 UU nomor 12 tahun 1951. Putusan majelis hakim yang dipimpin Lilik Mulyadi ini lebih ringan daripada tuntutan jaksa, yang meminta hakim menghukum terdakwa seumur hidup. Majelis menganggap, sikap keluarga korban yang sudah memaafkan terdakwa sebagai hal yang meringankan. Terdakwa juga diringankan karena "merupakan tokoh publik, sopan dalam persidangan, masih muda, dan merupakan kepala keluarga yang di kemudian hari bisa menjadi panutan keluarga, serta belum pernah dihukum.

Setelah ditangkap, Adiguna awalnya ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Dia kemudian dipindahkan ke penjara Salemba Jakarta, di mana dia tinggal di Blok K, yang disebut sebagai "sayap eksekutif". Narapidana terkenal lainnya di Blok K pada saat itu termasuk Gubernur Aceh Abdullah Puteh dan taipan Partai Golkar Nurdin Halid.

Pengacara Amir Karyatim mengatakan Adiguna bisa tertawa di dalam penjara Salemba dan bisa memesan kopi dari Starbucks dan nasi padang.

Adiguna kemudian dibebaskan dua tahun kemudian. Mirip bukan dengan Jaksa Pinangki, yang hanya dibui dua tahun padahal divonis 7 tahun penjara? Pesta diskon masa tahanan ini selalu ada di Indonesia, siapapun pemimpin negaranya. 

Adiguna memiliki seorang anak laki-laki bernama Maulana Indraguna Sutowo. Pada tahun 2010, Maulana menikah dengan aktris Dian Sastro Wardoyo. Adiguna Sutowo sendiri meninggal bulan April tahun lalu, di Jakarta. 

Tinul, alias Novia Herdiana, terakhir masih bekerja sebagai Senior Director of Sales di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta.


Baca juga: Orang PendekKasus Pembunuhan Munir | Perjalanan Ke Baduy Dalam | Ngopi Yuk 

05 September 2022

10 Fakta Menarik Tentang Batam

Di Batam tidak ada teh es ataupun es teh, adanya teh o beng. Kalau mau pesan secangkir kopi hitam, Anda menyebutnya kopi O, sebagaimana kalau teh manis panas Anda menyebutnya teh O.  Selain soal teh o beng ini, ada beberapa fakta unik dan menarik tentang kota Batam yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau ini. Langsung saja kita simak di bawah ini:

1. Memiliki studio film terbesar di Indonesia

Infinites Studio Batam

Di Batam ada Infinite Studio, dengan luas lebih dari 1 hektar, terletak di daerah Nongsa. Secara administratif berada di bawah manajemen PT Kinema Systrans Multimedia juga disebut Infinite Frameworks (IFW) Studios yang memiliki afiliasi dengan studio yang berada di Singapura. Fasilitas yang dimiliki Infinite Studios Batam ini tak main-main. Mulai dari ruang produksi film dan animasi, workshop untuk membuat set dan properti yang dibutuhkan dalam film, soundstage atau area syuting dalam ruangan, sampai backlot atau area terbuka dengan beberapa konsep misalnya konsep Chinatown, dan lain-lain.

Infinite Studios Batam memiliki dua soundstage besar dengan luas 1.300 meter persegi dan 2.800 meter persegi mirip hanggar di bandara. Bangunan soundstage atau panggung kedap suara yang diklaim terbesar di Indonesia itu berfungsi untuk syuting adegan di dalam ruangan.

Sejak didirikan pada 2005, Infinite Studios Batam sudah digunakan memproduksi puluhan film, bahkan beberapa di antaranya ada film barat garapan sineas Hollywood dan serial televisi HBO. Antara lain Dead Mine (2012), Blackhat (2015), Beyond Skyline (2015), Hitman Agent 47, Buffalo Boys (2017), Headshot (2017), dan masih banyak lagi. Sementara ada Serangoon Road (2011), Halfworlds 2 Season (2015-2016), dan Grisse (2018) di tayangan serial televisi HBO dan Mediacorps.

2. Memiliki Landasan Pacu Terpanjang Di Indonesia

Bandara Internasional Hang Nadim di Batam memiliki runway (landasan pacu) terpanjang di Indonesia. Dengan panjang 4025 meter, Hang Nadim mengalahkan panjang runway di beberapa negara lain, termasuk mengalahkan runway Bandara Changi, Singapura (4000 meter), juga Bandara Narita (4000 meter) di Jepang. 

3. Memiliki Pelabuhan Internasional Terbanyak Di Indonesia

Saat ini Batam memiliki 5 pelabuhan internasional, yang terbuka dengan kedatangan tamu baik tamu wisata maupun pebisnis dari luar negeri. Pelabuhan-pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Internasional Sekupang, Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, Pelabuhan Ferry Internasional Nongsa Pura, Pelabuhan Ferry Internasional Marina Waterfront City, dan Pelabuhan Ferry Internasional Harbour Bay.

4. Hanya Hak Guna Bangunan

Luas Batam yang hanya 1595 km2 sangat terbatas, dan sebagian besar diperuntukkan untuk industri. Lahan ini dikelola oleh BP Batam (tadinya Otorita Batam), sehingga kepemilikan tanah di Batam hanya sebatas Hak Guna Bangunan. Pemegang hak kelola lahan umumnya diberi izin kelola selama waktu tertentu dan bisa diperpanjang, dengan syarat membayar uang sewa lahan atau lebih dikenal dengan Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO). 

Ketentuan tersebut dibuat karena Batam merupakan kota industri dengan lahan yang sangat terbatas. Jika tanah dibuat hak milik, pemerintah sepertinya khawatir akan kesulitan mengembangkan Batam. Apalagi pembebasan lahan dari masyarakat terkadang alot dan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Bisa-bisa malah nantinya dimonopoli oleh segelintir orang saja kalau di buat menjadi Hak Milik pribadi.

5. Pengelolaan Air Bukan Oleh Pemerintah Kota

Berbeda dengan kota lain di Indonesia, ternyata Walikota Batam tidak memiliki kewenangan mengelola air bersih. Pengelolaan air bersih di Batam berada dibawah kewenangan BP Batam, yang menunjuk perusahaan PT. Adya Tirta Batam untuk mengelola air dan pendistribusiannya. Hal tersebut dikarenakan pengelolaan air bersih sudah berjalan jauh sebelum Pemerintah Kota Batam terbentuk.

6. Punya Dua Pemerintahan/Badan Pengelolaan

Bila kewenangan kota-kota lain di Indonesia hanya ditentukan oleh seorang walikota, kalau di Batam sedikit berbeda. Ada dua penentu kebijakan di Batam, yakni walikota dan Ketua BP Batam (dulunya bernama Otorita Batam yang diketuai oleh alm BJ Habibie, di bawah langsung Presiden RI). Alhasil Batam juga memiliki dua sumber dana untuk pembangunan, yakni dana yang bersumber dari APBD dan juga dana yang bersumber dari APBN. Namun sejak 2019 lalu, Walikota Batam juga menjabat sebagai ex-officio Ketua BP Batam, sesuai PP No 62 Tahun 2019.

7. Tidak Rawan Gempa

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Kota Batam memiliki banyak sekali pulau-pulau kecil. Selain itu dikarenakan Batam berlokasi di Pantai Timur Pulau Sumatera dan tidak memiliki patahan bumi aktif makanya jarang sekali terkena gempa maupun tsunami. Pulau-pulau kecil yang mengitari pulau utama juga berfungsi seperti benteng. Sehingga, Batam relatif aman dari bahaya gempa bumi dan tsunami.

8. Memiliki Banyak Waduk

Batam merupakan kota dengan sumber air baku yang sangat terbatas. Walaupun memiliki banyak wilayah dengan awalan Sei/Sungai – seperti Sei Panas, Sei Ladi, Sei Lekop, tidak ada aliran air yang membentang di Kota Batam seperti halnya Ciliwung, Cisadane, dan Citarum. Sungai benar-benar hanyalah sebuah nama, mungkin dulunya ada namun sekarang menyempit menjadi parit-parit kecil.

Kota yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia itu juga tak memiliki mata air alami karena tidak memiliki gunung. Hanya ada bukit-bukit berbatu yang berjejer di beberapa titik kota. Maka dari itu untuk memenuhi kebutuhan air bersih, Batam membangun enam waduk, salah satunya Waduk Duriangkang yang berkapasitas 78.180.000 m3, Waduk Muka Kuning, Waduk Nongsa, Waduk Sei Harapan, Waduk Sei Ladi dan Waduk Tembesi.

9. Bukan Ibukota Provinsi, Tapi Memiliki Mapolda dan BI

Meskipun Kota Batam hanya berstatus sebagai kotamadya, ternyata disana terdapat Markas Kepolisian Daerah, Polda Kepri yang terletak di Nongsa. Selain itu Bank Indonesia (BI) juga menempatkan kantor perwakilan untuk Kepulauan Riau di Batam. Berdasarkan pertimbangan tertentu, kedua instansi tersebut tidak ditempatkan di Tanjungpinang – ibukota Provinsi Kepulauan Riau – meski pelayanannya mencakup seluruh provinsi Kepulauan Riau.

10. Memiliki Banyak Tempat Wisata Yang Indah dan Beragam

Dan yang terakhir tentu saja yang banyak menarik minat para pelancong baik dalam negeri maupun asing untuk datang ke Kota Batam adalah obyek wisatany. Di sini memang banyak sekali ragam obyek wisata, mulai dari objek wisata belanja, hingga objek wisata alam serta obyek bangunan-bangunan menarik lainnya belum lagi wisata kuliner bagi para pecinta makanan. Dan karena ini adalah kepulauan, Batam memiliki banyak pantai yang indah, contohnya Pantai Nongsa, Pantai Batu Besar, Pantai Tanjung Pinggir, Pantai Melur, Pantai Viovio, Pantai Melayu, Pantai Elyora dan lain-lain.

Baca Juga : The Year of Living Dangerously | Doea Tanda Mata | Perjalanan Ke Baduy Dalam


22 Agustus 2022

10 Rumah Makan Padang Terenak Di Batam

Rumah makan yang menyediakan masakan Minang ada di mana-mana. Di Batam sendiri rumah makan Padang bermunculan sejak dulu, ada yang masih eksis hingga kini, tetapi lebih banyak lagi yang dulunya legendaris dan terkenal, kini tidak dijumpai lagi. Seingat saya di daerah Nagoya dulu ada RM Mak Ateh, ada RM Salero Bagindo, RM Puti Bungsu, dan RM Minang Raya. Juga ada RM Dua Putri Padang Hutan yang sempat populer namun tutup gara-gara dinilai overpriced, dikomplain melalui media sosial lalu terpaksa tutup. Ini sempat menjadi kasus viral secara nasional pada tahun 2018.
Ini bill RM Dua Putri Padang Hutan yang heboh di media sosial tahun 2018. RM Padang tersebut diberitakan
memberikan pelayanan yang jelek, terlalu mahal. Seorang pelanggan memposting bill tersebut dan merasa ditipu karena harus membayar hingga setengah juta rupiah. Setelah itu banyak warga yang mengeluhkan hal yang sama, hingga RM Padang tersebut akhirnya tutup karena sepi pembeli.

Saya mencoba menyusun 10 Rumah Makan Padang yang masih eksis hingga kini di Batam, berdasarkan keenakan rasanya. Karena selera manusia itu sifatnya relatif dan berbeda-beda, tentu saja daftar ini adalah preferensi saya pribadi, yang bisa saja disetujui, bisa juga tidak. Dan harap diketahui, tentu ada lebih banyak Rumah Makan Padang yang enak di Batam, lebih dari 10 tentunya, tapi di sini saya batasi menjadi 10 besar, dan daftar ini bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan dinamika kuliner Batam yang tak pernah berhenti berkembang.

Di sini rumah makan atau restoran Padang yang franchise (waralaba) sengaja tidak saya sertakan, karena harga mereka relatif lebih mahal, misalnya RM dan Restoran Sederhana, dan juga Bundo Kanduang.

1. RM Ranah Minang

Setahu saya di Batam ada 3 tempat memakai nama RM Ranah Minang, ketiganya memiliki ciri khas yang sama, yaitu sambal hijau mentah, sambal merah yang lezat, dan adanya gulai gajebo. Lokasinya ada di Sekupang, di ujung jalan melewati Terminal Ferry Internasional, juga ada di ruko samping Hotel Harmoni One Batam Center, dan juga ada di sudut persimpangan yang sibuk antara KDA dan RS Santa Elisabeth Batam Kota (Jalan M. Thahir). Ciri khasnya adalah nasinya pulen, selain sambal hijau mentah juga ada ada sambal petai dan samba buruak-buruak (campuran sambel dengan ikan asin dan lain-lain), sering ada gulai gajebo yang langka, dan ayam kampung. Soal harga juga terjangkau. Dan mereka menyediakan teh goyang gratis untuk pelanggan. Teh goyang adalah teh hangat sedikit manis yang banyak disediakan di Rumah Makan Padang.

Tempat parkir tersedia cukup luas dan gratis, kecuali di cabang yang di sebelah Hotel Harmoni One. 

2. RM Ampera Densiko

Juga memiliki 3 cabang, dengan cabang utama ada di daerah Bengkong Indah di Jalan Laksamana Bintan. Cabang lainnya ada di dekat Pasar Cik Puan, dan di daerah Bengkong Baru. Yang di Bengkong Indah, bersebelahan dengan toserba Indomaret, adalah yang terbesar. Pada jam makan siang, agak susah untuk mendapatkan kursi di sini, dan pelayan juga sibuk melayani pembeli yang memesan bungkusan. Namun jika ingin makan di tempat, pelanggan sebaiknya langsung duduk di kursi dan meja yang kosong, menunggu pelayan menghampiri dan mencatat pesanan. Pembeli tinggal menyebutkan lauk yang diminta, lalu pelayan akan menyediakan sepiring nasi, sepiring kecil sayur, sepiring kecil sambal hijau, dan sepiring lauk yang dipesan. Teh goyangnya yang gratis bisa dipesan, hangat atau dingin dengan es batu. Nasinya pulen tidak keras, dan sambal hijau diberikan melimpah. 

Yang memudahkan, terdapat daftar harga makanan berbentuk poster, seingat saya nasi dengan lauk rendang sapi adalah Rp 19,000,- , nasi dengan cincang adalah Rp21,000.- 

Parkir cukup dan tidak dipungut biaya.

3. RM Pangek Ombilin
Pada jam makan siang, rumah makan yang terletak di Jalan Laksamana Bintan Sei Panas ini sangat ramai. Tidak ada tempat parkir khusus, jadi pelanggan hanya bisa parkir di tepi jalan, bahkan sampai ke seberang jalan. Dan parkirnya tentu berbayar.  Pangek adalah teknik memasak ala Minang dan Melayu, yang kuahnya lebih kental daripada gulai, dengan cara mengentalkan bahan bumbu dan santan terlebih dahulu sebelum bahan utama dimasukkan.

Signature dish nya tentu saja pangek itu tadi, yakni pangek ikan mas ataupun ikan nila. Selain itu juga terdapat bakwan udang, ikan bakar dan belut. Harga standar dan terjangkau, pelayanan cepat dan ramah. Pada hari-hari tertentu ada pengamen tradisional yang diundang pemilik rumah makan untuk menghibur pelanggan. Harus diperhatikan bahwa RM Pangek Ombilin tidak buka sampai malam, di atas jam 4 sore biasanya mereka sudah tutup. Mereka berencana membuka cabang di pertigaan  Bengkong Ratu dan Bengkong Dalam.

4. RM Pusako Lintau
Jika Anda kebetulan berada di daerah Batu Besar ataupun Nongsa, Anda bisa menemukan rumah makan khas Lintau ini di Jalan Hang Jebat, sebelum arah Polda Kepri. Lokasinya berada di ruko sudut di tepi sungai kecil. Yang jadi andalan di sini adalah gurame bakar dan sambal jengkol, juga dendeng bakarnya. Kalau siang selalu penuh, dan jam 2 siang beberapa menu andalan sudah habis.

5. RM Goyang Lidah.
Rumah Makan Goyang Lidah relatif baru, namun sudah lumayan terkenal. Berlokasi di Greenland, di sebelah perumahan Citra Batam, rumah makan ini terletak di sudut, dengan parkir berbayar tersedia. Pilihan lauk cukup banyak, dan mereka menyediakan gratis teh goyang. Telur dadarnya enak, demikian juga gulai babatnya lumayan lembut. Harga standar dan terjangkau.

6. RM Family Raya
Di antara deretan rumah makan yang ada di sekitaran KDA Batam Center, RM Family Raya berukuran sedang, dengan nama yang tidak meyakinkan. Namun masakan Padangnya cukup lezat, dan sedikit dipengaruhi masakan negeri Kapau. Ini karena di rumah makan ini selalu tersedia sayur gulai kapau, dan juga gulai tambunsu. Sayur kapau terdiri atas kol, kacang panjang, nangka dan rebung. Gulai tambunsu adalah usus yang diisi dengan telur yang dicampur santan. Selain itu juga ada gulai kakap, gulai kepala kakap, dan tunjang, serta sambal lado tanak. Harga di sini relatif terjangkau, dan kondisi rumah makannya juga sangat bersih. Kalau kita beli bungkus, biasanya diselipkan sedikit sambal buruak-buruak. 

7. RM Arai Pinang
Ini termasuk rumah makan yang sudah lama eksis di Batam. Berlokasi di Kompleks Abadi Tama, Seraya, bersebelahan dengan Apotik Kimia Farma dan tepat di seberang Rumah Sakit Budi Kemuliaan. Ciri khasnya adalah ayam pop, soto padang, dan lain-lain. Mereka juga menyediakan ruangan berAC, parkir gratis dan teh goyang. Harga cukup murah namun masakan cukup lezat.

8. RM Bareh Solok
Kalau Anda sedang berada di seputaran Jalan Trans Barelang, ada rumah makan Padang kecil yang terletak sebelum Jembatan ke tiga. Rumah Makan di pinggir sungai ini bersifat semi terbuka dan walaupun kecil masakannya cukup lezat. Menunya selain rendang dan menu rumah makan padang lainnya, juga menyediakan lauk ikan yang cukup bervariasi. Ikan-ikannya sebagian besar berasal dari nelayan setempat, jadi terkadang kita mendapatkan menu ikan-ikan karang yang biasanya jarang ada di rumah makan Padang. 

Pulang berenang dari pantai di seputaran Trans Barelang, sudah sangat cocok jika lapar mampir makan di sini. Parkir tentu saja gratis. 

9. RM Budi Mulia
Ini salah satu dari sedikit rumah makan Padang yang buka 24 jam. Jadi jika Anda sedang begadang atau ngalong, dan tiba-tiba perut lapar, di sinilah tempatnya. Berlokasi di Kompleks Ruko Villa Marina Blok B No. 12 A, tidak jauh dari Hotel Utama dan Nagoya Food Court, Anda bisa pastikan lauknya masih banyak tersedia meskipun Anda datang jam 3 dinihari. Yang bikin nagih di sini adalah paduan gulai ayam dan gulai ikan, dengan nasi yang lumayan pulen dan tidak keras. Pelayannya juga ramah. Parkir kalau malam gratis. 

10. RM Berjaya. 
Rumah Makan Padang yang murah meriah dan ada banyak cabang. Ada di Jodoh tak jauh dari Pasar Toss 3000, ada di daerah Batu Batam di belakang RS Awal Bros, ada di daerah Patam, Sekupang, ada di daerah Tanjung Uncang juga, Ciri khasnya adalah Rumah Makan Padang ini menyediakan menu standar serba Rp10,000. Namun lauk-lauk tertentu seperti kikil, rendang, cincang dan lain-lain diharga antara Rp12,000 hingga Rp15,000. Meskipun murah meriah, pilihan lauk-lauknya sangat lengkap, dan rasanya juga lumayan enak. Pelayannya kebanyakan wanita, berbeda dengan rumah makan Padang lain yang kebanyakan pelayannya adalah pria. Mereka memakai baju seragam khas. Tadinya saya pikir mereka ini sejenis franchise atau waralaba, ternyata mereka hanya memiliki banyak cabang, hingga gampang kita jumpai di mana-mana. 

Demikian 10 Rumah Makan Padang yang menurut referensi saya terenak di Batam. Seperti yang saya sebutkan tadi, daftar ini sifatnya adalah preferensi pribadi, dan tentu saja berbeda dengan preferensi pembaca. Namun bila Anda ingin mengusulkan rumah makan padang yang layak saya coba untuk dimasukkan ke daftar selanjutnya, silakan beri saya input melalui kolom komentar di bawah ini.

Selain itu buat Anda yang laper tengah malam, dan kebetulan pengen melakukan penyelewengan terhadap diet Anda, ada beberapa rumah makan Padang yang buka 24 jam atau nyaris 24 jam di Batam. Yaitu: RM Budi Mulia yang saya tulis di atas, RM Berjaya cabang Jodoh (dekat pasar Toss 3000), RM Ayam Batokok dan RM Cinta Minang, keduanya di seberang RS Budi Kemuliaan Batam.

Tulisan Terkait : Pembunuhan Atas Mus Musculus | Willy | Jambul | The Year of Living Dangerously

12 Agustus 2022

Backmasking


Dalam tulisan tentang kisah absurd yang surealis Radio, saya menceritakan sekilas tentang adanya fenomena backmasking. Yaitu sebuah teknik perekaman suara di mana sebuah pesan tersembunyi direkam ke dalam sebuah lagu dan pesan itu baru bisa terdengar jika lagu tersebut diputar secara terbalik.

Saya menyebutkan lagunya Led Zeppelin, Stairway to Heaven sebagai salah satu lagu yang mengandung backmasking. Lagu tersebut dirilis pada tahun 1971, di mana pada tahun 1970-an orang-orang masih banyak yang menggunakan piringan hitam sebagai media penyimpan dan pemutar lagu. Nah, piringan hitam ini berputar searah jarum jam untuk playback yang normal. Namun kita bisa memutarnya berlawanan arah jarum jam secara manual, dengan demikian lagu yang dimainkan akan terdengar terbalik. Dan ini kalimat yang bisa kita dengar jika kita memainkan lagu Stairway to Heaven secara terbalik:

Pada lirik "If there's a bustle in your hedgerow, don't be alarmed now..."  jika diputar terbalik akan terdengar referensi tentang setan, yang berbunyi kira-kira:



Sebenarnya masih banyak lagi lagu-lagu yang mengandung backmasking. Justru pelopornya adalah band legendaris paling populer di dunia, The Beatles. John Lennon menyelipkan sebuah pesan tersembunyi dalam lagu Rain di album Revolver yang dirilis tahun 1966. Pesan yang terselip adalah dalam kalimat “...when the rain comes, they run and hide their heads.”

Eminem, rapper kulit putih itu juga menggunakan backmasking di lagunya yang berjudul My Name Is yang dirilis tahun 1999. "Why? / My Name is / What? / My Name is / Who? / My Name is," adalah penggalan lirik yang diputar secara normal. Ternyata ketika diputar secara mundur, kata-kata tersebut berubah yang semula pertanyaan menjadi sebuah jawaban. "It is Slim / It's Eminem/ It's Eminem/ It's Eminem."

Tentu hampir semua orang kenal dengan band The Eagles. Mereka adalah pelantun tembang hits berjudul Hotel California, band asal Los Angeles, California. Lagu yang dirilis pada tahun 1977 ini pernah merajai puncak di chart Billboard Hot 100. Liriknya berkisah seputar perjalanan surealis dari para pelancong ke sebuah hotel mewah. Para pelancong ini digambarkan sangat menikmati tempat yang diinapinya dengan menggambarkan kata 'lovely place' dan 'lovely face'. Namun semua kenyamanan berubah ketika mereka tak diperbolehkan untuk keluar dari tempat yang nyaman ini. Ketika dimainkan secara reverse lewat pemutar piringan hitam ternyata lagu ini adalah salah satu karya yang mempunyai pesan rahasia, berbunyi sebagai berikut: "Yeah satan had us. How he organized his own religion. Eh, would he know she should? Oh man, it was delicious!" dan "Yeah satan hear this! He had me believe in him."

Band asal Inggris, Pink Floyd juga menyelipkan backmasking dalam lagunya yang berjudul Empty Space yang dirilis tahun 1979. David Gilmore dan rekan seband di Pink Floyd menyelipkan pesan ringan sebagai berikut: "Congratulations. You have just discovered the secret message. Please send your answer to Old Pink, care of the Funny Farm, Chalfont... Roger! Carolyne's on the phone! Okay,"

Jadi mengapa para musisi tersebut menggunakan backmasking, dan apa tujuannya?

Metode ini sangat populer di kalangan artis Amerika untuk memberikan suatu pesan secara tidak langsung dalam lagunya. Unsur pembentukan kata secara mundur ini dapat didukung dari lirik yang telah ada ataupun dari musik lagu tersebut. Kata-kata yang terbentuk ini tidak selalu jelas, beberapa terdengar berbisik, sangat pelan, sedikit ribut sehingga perlu mendengarkannya beberapa kali dengan seksama. Namun, tidak sedikit pula yang terdengar sangat jelas sehingga dengan mendengarnya seperti biasa sudah bisa ditangkap. 

Dengan tercetusnya konsep backmasking pada lagu band terkenal ini, tidak sedikit band-band terkenal berikutnya menggunakan metode ini untuk berbagai tujuan. Backmaskingpun menjamur di dunia musik Amerika. Seringkali, metode ini digunakan untuk menyembunyikan pesan yang tidak baik di kalangan musik rock, seringkali untuk mempromosikan satanisme, dan menyebutkan kata-kata kotor. Seperti beberapa lagu yang dibawakan oleh Styx, Queen, Judas Priest, Pink Floyd, Slayer, dan masih banyak lagi. Karena banyaknya penyanyi yang menyelipkan pesannya dengan cara ini, banyak dari penyiar-penyiar radio Amerika pada saat itu yang mecoba-mencoba untuk memutar lagu secara terbalik dan tidak jarang dari lagu-lagi tersebut memang mengandung pesan terselubung. Dengan perkembangan teknologi yang kian maju, keberadaan pesan terbalik ini menjadi sulit untuk diidentifikasi. Pemutaran terbalik kebanyakan menggunakan sumber suara dari perekaman magnetic sound tape dan piringan hitam yang merupakan teknologi yang tidak digunakan lagi pada jaman sekarang. Perekaman di CD membuat hal ini menjadi sulit untuk dilakukan. Hal ini jugalah yang menyebabkan pesan terbalik tidak terdeteksi. Namun, hal ini tidak berarti backmasking juga berhenti dilakukan oleh si pembuat.

Band masa kini, sejauh yang saya tahu yang menggunakan metode ini adalah Linkin Park dan Avril Lavigne. Pasti masih banyak lagi atau bahkan bertambah banyak penggunaan metode ini dalam berbagai jenis genre musik, band apapun dengan tujuan yang berlainan pula.

Ferdot 12082022.


Artikel Terkait : Radio | Radio 2 | Atheis | Traveling Adalah Hak Segala Bangsa | Boya