31 Juli 2015

Perbedaan Dolby 3D, Real3D, dan IMAX 3D

Bagi yang suka menonton film, baik di jaringan bioksop XXI maupun Blitz, tentu pernah menonton film 3D, yang mengharuskan penontonnya menggunakan kacamata khusus. Di Indonesia sudah tersedia 3 macam sistem 3D, yakni Dolby 3D, Real 3D, dan IMAX 3D. Apa sih bedanya?

Dolby 3D
Dolby 3D merupakan teknologi terbaru untuk integrasi film berformat 3D. Menonton film dengan teknologi Dolby 3D hampir mirip dengan teknologi RealD 3D. Bedanya adalah teknologi Dolby 3D menggunakan polarisasi 3 warna yang terlihat dari kacamatanya (merah, hijau, hitam) yang menggunakan lensa khusus sehingga harganya lebih mahal dari kacamata 3D yang digunakan di bioskop RealD 3D. Selain itu, Dolby 3D tidak perlu menggunakan layar khusus untuk memproyeksikan gambar dalam film, sehingga investasinya lebih murah dibanding bioskop RealD 3D.



Positif: Investasi lebih murah (karena menggunakan layar bioskop biasa), lebih tajam karena menggunakan lensa khusus.
Negatif: Kacamatanya lebih berat karena dipasang chip anti-pencurian karena harganya mahal.
Pengguna: Cinema XXI


RealD 3D
RealD 3D merupakan teater yang dibuat dengan menggunakan layar berwarna perak (silver screen) dan stereoskopik dan kacamata 3D yang digunakan menggunakan circular polarized (proyeksi gelombang yang berputar) sehingga memungkinkan kepala kita bergerak bebas saat menyaksikan film dalam format 3D. Perbedaan dengan IMAX 3D, teknologi RealD 3D lebih melihat gambar tersebut ke dalam layar, bukan seolah-olah muncul di depan layar.



Positif: Kepala lebih bebas bergerak, mata tidak cepat lelah, kacamata lebih murah.
Negatif: Biaya investasi tinggi.
Pengguna: Blitzmegaplex



IMAX 3D
IMAX merupakan singkatan dari Image Maximum, merupakan teater komersial pertama dengan layar terbesar dari bioskop kebanyakan. Di Indonesia, teater IMAX menggunakan layar berukuran 20 x 11 meter. IMAX 3D menggunakan teknologi 3D polarized (teknologi visualisasi dengan gelombang elektromagnetik dan cahaya melalui dua proyeksi yang berbeda). Untuk kacamata 3D, IMAX 3D menggunakan teknologi linear polarized(menggunakan proyeksi gelombang yang membuat satu mata melihat satu gambar). Sehingga saat menggunakan kacamata 3D tersebut, kedua proyeksi yang ditampilkan akan menjadi lebih nyata dan seakan-akan keluar dari layar proyeksi di bioskop. Dengan layar yang besar dengan jarak lebih dekat, film 3D akan terlihat sangat hidup.

Positif: Film sangat hidup, layar besar, lebih dekat dan merasakan sensasi menonton yang berbeda dibanding dengan bioskop konvensional.
Negatif: Mata cepat lelah, akan lebih mudah blur apabila sudut kemiringan kepala tidak horizontal.
Pengguna: Teater IMAX di Jakarta dan Bekasi.


Sebagai informasi tambahan, ketiga kacamata tersebut tidak bisa ditukar untuk menonton film yang bukan ditujukan untuk bioskop yang menggunakan teknologi tersebut.