15 Januari 2016

8 Mitos Yang Salah Tentang Menyelam

Melanjutkan tulisan saya sebelumnya, 10 Alasan Kenapa Anda Harus Mencoba Scuba Diving, kali ini saya membahas mengenai beberapa mitos yang secara langsung atau tidak langsung membuat orang orang takut untuk mencoba olahraga yang sehat ini. Apa saja mitos-mitos itu? 

1. Scuba diving itu mahal 
Persepsi mahal sudah dimulai ketika akan mengambil kursus diving. Sebagian orang menganggap bahwa biaya kursus diving cukup mahal. Sehingga enggan untuk mengambil kursus. Hal ini tidak sepenuhnya benar, kursus diving juga ada yang relatif terjangkau. Persepsi mahal juga karena harus membeli perlengkapan diving. Mungkin ada benarnya jika anda membeli semua peralatan diving. Perlengkapan diving paling mahal adalah BCD, regulator dan dive computer. Tetapi anda tidak harus membeli langsung semua perlengkapan itu. Anda hanya perlu membeli perlengkapan standar dahulu, yaitu masker, snorkel dan fins. Perlengkapan lainnya bisa menyewa. 



2. Takut dimakan hiu 
Kasus orang dimakan hiu kebanyakan terjadi di film-film Hollywood, thanks to Steven Spielberg dengan trilogi thriller Jaws nya. Faktanya dari 400an jenis hiu, hanya 3 jenis hiu yang terkait dengan penyerangan terhadap manusia, yaitu bull shark, tiger shark dan great white shark. Namun serangan hiu-hiu tersebut tidak akan terjadi jika tidak ada pemicunya. Cara menghindarinya: 1. Tetap dalam kelompok, karena hiu segan untuk mendekati kelompok orang, 2. Jangan menggunakan perhiasan mengkilap karena hiu menangkapnya sebagai mangsa, 3. Hindari memakai baju berwarna cerah, karena hiu dgn mudah menerima warna kontras, 4. Tidak membuat percikan air yang besar, karena hiu menangkapnya sebagai pergerakan mangsa yang terluka, 5. Jangan bermain di laut jika sedang terluka, karena hiu peka terhadap darah (berbeda dengan darah menstruasi, dibahas pada poin selanjutnya). Sekali lagi ditegaskan, ketiga hiu tersebut tidak menyerang jika tidak ada pemicu. Sementara jenis hiu lainnya cenderung pemalu, yang akan segera menghindar jika kita mendekatinya.  
3. Bila menstruasi tidak bisa diving 
 Pertama, jika anda sedang menstruasi, bukan berarti anda akan menghasilkan teh celup drakula di laut. Memang banyak yang beranggapan bahwa jika sedang menstruasi tidak bisa diving karena hiu peka terhadap darah dan akan memangsanya. Hal ini tidak tepat. Menstruasi tidak menjadi halangan untuk diving. Sebuah riset menyatakan bahwa hiu tidak tertarik dengan darah menstruasi dikarenakan darah menstruasi mengandung unsur-unsur kimia yang tidak disukai hiu. Darah menstruasi sangat berbeda dengan darah yang mengalir di sistem tubuh lain. Hiu mempunyai kemampuan untuk mendeteksi jenis darah tersebut (hebat ya :)). Jika memang ada anjuran tidak memaksakan diri untuk diving pada saat menstruasi, itu lebih kepada physiological dan psychological changes pada wanita. Teori mengatakan ‘sebaiknya tidak menyelam dulu’, karena selain masalah kram perut, mood jadi agak terganggu dan bisa mengganggu justifications while diving. 

4. Orang yang punya penyakit asma dilarang diving 
Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan telinga, rongga sinus, sistem pernafasan, fungsi jantung, dan hal-hal yang berhubungan dengan kesadaran memang dapat dianggap sebagai kekawatiran dalam mengikuti olahraga selam. Namun begitu, hanya seorang dokter yang dapat melakukan pemeriksaan fisik terhadap seseorang calon peselam, serta menyimpulkan apakah calon tersebut boleh atau tidak mengikuti pelatihan selam. Sebaiknya konsultasikanlah terlebih dahulu mengenai kondisi fisik anda dengan dokter pribadi anda. Dalam kenyataannya, banyak orang yang berpenyakit asma, termasuk saya, masih bisa melakukan diving. Penyakit asma timbul karena suatu pemicu, misalnya asap dan alergi terhadap serbuk, kotoran dan jamur. Jika seseorang jarang mengalami serangan asma, dan hanya dipicu karena asap misalnya, kemungkinan besar masih bisa melakukan olah raga selam. Tapi sekali lagi, tetap harus dikonsultasikan dengan dokter ahlinya. 

 5. Tidak mahir berenang tidak bisa ikut kursus 
Tidak mahir renang tidak menjadi halangan untuk mengikuti kursus selam. Anda tidak dituntut untuk mahir renang, cukup hanya mampu renang non stop sejauh 200 meter tanpa batasan waktu, maka anda layak mengikuti pelatihan Scuba Diving. Untuk yang tidak bisa berenang, biasanya instruktur juga akan mengajarkan secara singkat bagaimana cara berenang. 

6. Wanita yang out of shape lebih mudah terserang sakit karena cuaca panas 
 Nyatanya studi terbaru menyimpulkan bahwa pria yang besar lebih mudah terserang sakit karena cuaca panas. 

7. Terlalu tua untuk menyelam 
Sewaktu menyelam di Tulamben, Bali, saya bertemu dengan pasangan penyelam dari Jepang yang umurnya masing-masing 67 dan 63 tahun. Terdapat kasus di beberapa Negara, seorang kakek/nenek berumur 80an tahun masih bisa melakukan diving dan mendapat lisensi selam. Dalam suatu survey, kelompok divers yang paling aktif adalah yang berusia 38 s/d 53 tahun. Mereka lebih banyak travelling untuk melakukan diving. 



8. Takut hitam 
Kulit anda bisa jadi gelap di mana saja, tidak hanya di laut. Jika anda nonton konser di siang bolong di tengah lapangan terbuka, atau anda hanya datang ke pantai, mencelupkan kaki sedikit lalu berfoto-foto selfie, itu sudah bisa membuat kulit anda gelap. Tapi hei, kan sudah ada yang namanya sunblock lotion. Lagian, di dalam air, kulit anda tidak akan terpapar matahari, apalagi dengan dive suit anda yang keren itu. Saya sendiri tidak pernah takut hitam, karena kulit saya memang sudah hitam dari sananya. Hahahaha. Jangan sampai Anda tidak bisa menikmati hidup dan keindahan alam hanya karena masalah kosmetika.(ferdot)