31 Januari 2008

Ompong: Reposted

Setelah lama tidak bersua, tiba-tiba saya dapati bang Joni sudah ompong giginya. Tetangga saya yang selalu penuh semangat ini, yang sehari-hari bekerja sebagai penarik becak, baru ketahuan ompongnya setelah menyapa saya dengan senyum lebar. Ada dua celah gelap di situ, senyumnya yang biasanya sumringah ngah ngah tiba-tiba menjadi berubah jengah.

"Eh udah ompong ya Bang?.."

Langsung Bang Joni menutup mulutnya malu-malu. Ia menjelaskan bahwa giginya tanggal dua biji sejak seminggu yang lalu. Dia tidak menyalahkan siapapun, atau apapun, bang Joni menganggap tanggalnya gigi adalah proses alamiah yang akan dialami oleh siapapun seusia dirinya. Maklum, Bang Joni ini umurnya udah masuk 50-an. Walaupun begitu, Bang Joni masih giat mencari nafkah, menghidupi 4 orang anaknya yang masih sekolah dan istrinya yang semata wayang (soalnya Bang Joni bukan pejabat yang suka punya istri 2 mata wayang, atau 3 mata wayang, atau lebih lebih mata wayang).

Dua minggu kemudian, 2 gigi Bang Joni tanggal lagi, ompongnya pun semakin lebar. Tapi Bang Joni kelihatan lebih sehat, lebih gemukan. Sebulan kemudian wajahnya tidak saja semakin cerah, tapi juga kelihatan lebih muda. Nah lo, apa rahasianya?

Karena ompong, Bang Joni makan lebih hati-hati. Jika sebelumnya dia mengunyah lebih cepat, tentu saja sekarang dia mengunyah lebih lambat. Untuk satu sendok makanan, dia mengunyah pelan-pelan, menggunakan gigi-gigi yang masih tersisa, hingga makanan tersebut lumat. Mat! Makanan yang lumat sempurna tentu saja lebih gampang dicerna usus. Gizinya pun terserap lebih banyak. Bang Joni yang tadinya makan suka terburu-buru karena takut rejekinya kurang, sekarang udah belajar santai melakoni hidup. Wajahnya menjadi cerah dan senyumnya jadi sumringah plus megah walaupun ada celah. Dia juga ngaku kalau porsi makannya berkurang, yang tadinya makan kudu dua piring, sekarang 1 piring cukup. Kalau diakumulasi sebulan, penghematan 2 piring perhari ternyata cukup berasa. Jadi punya uang lebih untuk nambah-nambah tabungan.

Memang, segala sesuatu ada hikmahnya.

(Posted For The First Time On August 2nd, 2007)

Artikel Terkait:
The Hunt For Mus Musculus
Cat In The Tin Can
Laptop Oh Laptop

27 Januari 2008

Quantum Of Solace : Bond 22

Crew Quantum Of Solace
Inilah judul resmi film James Bond berikutnya: Quantum Of Solace. Kisahnya memiliki kesinambungan dengan film Bond sebelumnya: Casino Royale. Bond masih diperankan oleh Daniel Craig, M oleh Dame Judi Dench, agen CIA Felix Leiter oleh Jeffrey Wright dan Rene Mathis masih diperankan oleh Giancarlo Gianini. Produser Michael G Wilson dan Barbara Broccoli mendapuk Marc Foster (Finding Neverland) sebagai sutradaranya, menggantikan posisi Martin Campbel. Campbel sendiri sudah menyutradarai 2 film James Bond, yaitu GoldenEye dan Casino Royale (2006). Untuk villain-nya, dipilih Mathieu Amalric, aktor Perancis yang pernah main di film garapan Steven Spielberg, Munich. Yang menjadi gadis Bond kali ini adalah Olga Kurylenko, model Perancis kelahiran Ukraina, dan Gemma Arterton, aktris Inggris yang baru menanjak karirnya.

Setelah tewasnya Vesper, Bond dan M menginterogasi Mr. White (Jesper Christensen) yang menyebutkan bahwa organisasinya yang telah menjebak dan memeras Vesper jauh lebih kompleks dan berbahaya. Intelijen forensik menautkan pengkhianat MI6 ke sebuah rekening bank di Haiti, dan sebuah kasus kerancuan identitas membuat Bond berkenalan dengan si cantik Camille (Olga Kurylenko), yang ternyata memiliki dendam pribadi. Dari sini penyelidikan Bond menunjuk ke Dominic Greene (Mathieu Amalric), bisnismen yang kejam dan berkuasa yang memiliki organisasi misterius. Dalam misi yang membawanya ke Austria, Italia dan Amerika Selatan, Bond menemukan bahwa Greene, yang berkonspirasi mengambil alih secara total atas kontrol terhadap sumber daya bumi yang terpenting, bekerjasama dengan Jendral Medrano. Memanfaatkan partnernya di organisasi dan memanipulasi kerjasama dengan CIA dan pemerintah Inggris, Greene berjanji akan menggulingkan sebuah pemerintahan di sebuah negara Amerika Latin, mendudukan sang Jendral sebagai penguasa, dan sebagai gantinya dia mendapatkan sebuah lahan berharga yang misterius. Untuk menghentikan Greene, Bond harus bekerjasama dengan teman-teman lamanya, dan begitu dia semakin dekat untuk menemukan orang yang membunuh Vesper, Bond harus tetap selangkah di depan CIA, teroris dan M, untuk membongkar rencana busuk Greene dan menghentikan kegiatan organisasinya.

Well, karena diceritakan Bond melawan sebuah organisasi raksasa, kita jadi ingat dengan organisasi rahasia musuh Bond dulu, sewaktu Bond masih diperankan oleh Sean Connery, George Lazenby dan Roger Moore, yaitu SPECTRE yang dipimpin oleh Ernst Stavro Blofeld. Blofeld inilah yang muncul hampir di setiap episode film James Bond, kadang digambarkan botak (ingat Dr. Evil nya Mike Myers dalam Austin Powers?), dan selalu mengelus-elus kucing Angora. Dalam On Her Majesty's Secret Service, Blofeld diperankan oleh aktor legendaris Telly Savalas.

Film ini akan dirilis bulan November 2008. Waks, masih lama ya?


Artikel Terkait:
Casino Royale ; Casino Royale Diboikot
Daniel Craig Is The New James Bond

23 Januari 2008

OSCAR Nomination

Siapa Aktor dan Aktris Terbaik 2008?
Daftar nominasi Oscar 2008.Klik Di Sini.
Saksikan 80th Annual Acaddemy Award (Oscar 2008) pada tanggal 24 Februari 2008, jam 8 waktu California (Senin pagi tanggal 25 Feb di Indonesia).
Apakah George Clooney, atau Daniel-Day Lewis, atau Johnny Depp, Viggo Mortensen ataukah Tommy Lee Jones?
Mungkinkah aktris terbaik adalah Cate Blanchet, Julie Christie, Marion Cotillard, Laura Linney atau aktris muda pemeran Kitty dalam X-Men 3, Ellen Page?

Artikel Terkait : Crash

22 Januari 2008

Cat In The Tin Can

Ini bukan meniru judul film Cat In The Hat nya Mike Myers atau film lamanya Paul Newman dan Elizabeth Tailor, Cat On The Hot Tin Roof. Suatu pagi sewaktu mau berangkat kerja, di depan rumah saya lihat ada seekor kucing yang seolah-oleh memakai helm dari kaleng.

Langsung saya ambil kamera dan saya jepret pemandangan aneh tersebut. Tadinya saya mau ketawa, tapi istri saya langsung bilang kasihan. Alih-alih komedi, yang saya lihat itu ternyata semacam tragedi.

Kucing itu tadinya laper, mungkin ada sisa-sisa makanan dalam kaleng sarden itu dan kepalanya masuk terlalu jauh ke dalam kaleng, hingga nyangkut dan tak bisa dikeluarkan lagi. Jadi kucing malang itu berputar-putar ke sana ke mari dengan bingung, karena kehilangan orientasi.

Anak saya yang kecil mendekati kucing tersebut dan pelan-pelan mencoba melepas
kan kalengnya. Mulanya kucing itu menolak dan mencoba mencakar-cakar, tapi pelan-pelan kaleng tersebut bisa dilepaskan, dan kitapun semua lega.

Artikel Terkait : The Hunt For Mus Musculus (The Murder Of A Mouse)

19 Januari 2008

SBY Disambar Petir

Ini nih keluhan ibu-ibu rumahtangga di pasar.

"Dulu mah jaman ga kayak gini, yang namanya antre minyak tanah belum pernah ada..Kata Bapak saya malah lebih buruk dari zaman PKI dulu..."

"SBY cabut subsisi BBM agar dananya dialokasikan untuk kesejahteraan masyarakat. Lah kini setelah BBM naik 100% sejak 3 tahun yang lalu, malah harga barang tambah gila-gilaan."

"Piye iki. Saya tuh maunya ngirit, keluarga ga beli daging karena daging mahal, juga ga beli ayam karna ayam mahal. Jadinya beli ikan, eh ikan kok mahal juga. Ya udah beli telor, eh telor sebutir ampir sewu hargane. Milih tahu tempe aja deh. Eh tahu tempe mahal juga. Jadi kami sekeluarga mau makan apa?"

"Katanya pake gas lebih murah. Makanya aku nggak pake minyak tanah lagi, eh gas juga mahal, stoknya sering langka, minyak tanah juga begitu. Jadi mau masak pake apa, coba itu mentri-mentri yang pintar n gaji gede kasih solusi, gimana ini.."

"..Tiap hari barang semua naik. Betul-betul tercekik leher awak di Medan ini. Nyesal awak tak jadi pns, ya kan..."

"..Jadi ingat karakter Willie Stark yang diperankan Sean Penn di film All The King's Men.."ini saya yang komen, tau sendiri lah.

"..Gimana ya jeng, apa Presiden karo mentri2 ne itu ga ngerasakan penderitaan rakyat? Opo sih seng digawe neng Jakarta?"

"Mustahil Bu, tak mungkin SBY bisa merasakan penderitaaan rakyat, gaji dia besar, segalanya berkecukupan. Tak bisa kita harapkan dia susah kayak kita, kita bisanya berharap aja
semoga dia mampus disambar petir!"

"...Oalah Mas..ojo ngono..."

Karikatur diambil dari www.indonesiamatters.com

Artikel Terkait :
17 Agustus
Collateral Damage
The Legend Of Chaos Country

Kleptokrat

02 Januari 2008

Anno 2008

Ada yang lain pada malam tahun baru kali ini. Di telinga saya, bunyi terompet yang ditiup orang-orang di sepanjang jalan lebih mirip lenguhan sapi. Mooooo. Nadanya sangat rendah, tidak melengking seperti biasanya. Tidak ada antusiasme di dalamnya.

Pada detik-detik pergantian tahun itu, di sepanjang jalan kota, banyak orang-orang berkumpul. Anak-anak muda melintasi jalan raya dengan kecepatan tinggi, dengan suara motor yang bising dan asap knalpot yang mengalahkan cerobong asap BKR. Tepat di depan saya, mereka bertabrakan. Sungguh suatu kesia-siaan. Di tempat lain, orang-orang meniup terompet dengan suara sapi tadi, ada juga yang menembakkan kembang api. Suasananya riuh rendah.

Agak di luar kota pemandangannya jadi lain dan lebih menyejukkan.

Beberapa orang dengan jilbab dan peci berbaris melantunkan shalawat dan berdoa. Mereka berjalan beriringan dengan tertib, kontras sekali dengan pemandangan hingar bingar di tengah kota. Nun di rumah-rumah, saya tau, umat Kristiani berkumpul dengan keluarganya masing-masing, berdoa.

Apa sih tahun baru itu? Sesuatu yang harus dirayakan dengan countdown dan artis dangdut ibukota? Pada detik-detik pergantian tahun itu, saya sadar, tahun baru sangat subyektif. Tergantung di mana kita berada. Saya tahu, orang-orang di Bali sudah memasuki tahun 2008 sejak sejam yang lalu, orang-orang di Papua sejak 2 jam yang lalu, dan di Sydney, sejak 3 jam yang lalu. Di New York, tahun 2008 masih sekitar 12 jam lagi. Jadi tahun baru orang di Sumatera tidak sama waktunya dengan tahun baru di Papua, apalagi di belahan bumi yang lain.

Sementara itu, harga-harga barang kebutuhan pokok sehari-hari naik menggila. Tidak ada yang menjanjikan di tahun 2008 ini, SBY masih menjabat, dan Indonesia masih terancam bencana alam di mana-mana. Korupsi masih merajalela. Malaysia makin tidak menaruh respek dan memandang enteng. Mungkin mereka akan merencanakan invasi lain, setelah beberapa pulau, lagu dan budaya dicoba untuk dirampas. Orang-orang makin bangga berbuat dosa. Baru kemarin malam teman saya bercerita dengan bangga bahwa ia akan dugem dengan ineks dan minuman keras pada malam tahun baru.

Sungguh aneh bahwa di tengah keprihatinan hidup, ada yang berutang untuk tiket tahun baru, dan pulang ke rumah dengan rasa hampa.

Berbahagialah orang dan keluarga yang mengisi malam tahun barunya dengan doa, shalawat dan zikir pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Semoga doa mereka yang baik dikabulkan oleh Sang Pencipta. Amin.

Saya pulang, ingin meneruskan lanjutan film lamanya Robert De Niro, New York, New York.

Di jalan, lenguhan sapi masih berkumandang di mana-mana. Mooooooooooo.