20 April 2017

Travelling Adalah Hak Segala Bangsa



Alkisah di Andalusia, ada seorang pemuda yang memutuskan untuk menjadi gembala. Ia menjadi gembala karena ingin melihat dunia di luar desanya. Setiap hari ia berpindah tempat, dari satu ke desa lain membawa domba-dombanya. Karena berpindah tempat, ia selalu menemukan rerumputan yang segar setiap waktu, dan domba-dombanya semakin banyak, sehat dan gemuk. Demikian ia berpindah terus, melihat hal-hal baru yang tidak ada di desa asalnya, bertemu orang-orang baru, belajar bahasa daerah lain dan sebagainya. Hidupnya ibarat petualangan yang tidak ada habisnya, hal-hal yang menakjubkan ditemuinya hampir setiap hari.

Makin lama daerah yang dikunjunginya semakin luas, hingga meninggalkan negerinya sendiri di Andalusia. Ada suatu saat ia menjual semua dombanya, sebagian uangnya ditabung, sebagian digunakannya untuk bepergian lebih jauh. Wawasannya semakin bertambah, ia belajar kearifan dari berbagai macam tempat, menyeberangi lautan, merasakan dinginnya salju, teriknya gurun, keindahan matahari terbit dan terbenam, musik alam yang didengarnya di hutan, dan sebagainya. Hidupnya terasa kaya, tutur katanya semakin bermutu, tatapannya semakin bijak. Ia melihat, mendengar, mengalami, menikmati banyak hal. Ia bertemu dengan wanita pujaan, menikah, dan hidup bahagia.

Alkisah pula, ada seorang pemuda yang ingin menjadi tukang roti. Ia tahu bahwa roti merupakan hajat kehidupan orang banyak, setiap hari orang perlu makan dan membeli roti. Ia bisa membayangkan betapa banyak uang yang bisa dikumpulkan, dan betapa kayanya ia nanti. Dan dengan uangnya yang banyak, ia akan bisa jalan-jalan keliling dunia.

Maka iapun menjadi tukang roti. Subuh-subuh ia sudah bangun untuk memanggang roti, agar jam 7 pagi rotinya yang harum dan hangat itu bisa dinikmati penduduk desanya. Ia bekerja dengan rajin, rotinya menjadi terkenal. Ia menikmati pekerjaannya sebagai tukang roti, karena penduduk desa membutuhkannya. Uangnya semakin banyak, ia menikah, dan tetap kaya. Namun setiap hari ia tetap harus membuat roti, hingga usianya beranjak tua. Uangnya banyak, tapi ia tetap tinggal di desa tersebut, tidak bisa pergi ke mana-mana. Sampai tua, ia hanya tahu roti dan roti.

Secuil kisah gembala dan tukang roti di Andalusia ini ada di novel karya Paulo Coelho, best seller yang berjudul The Alchemist. Salah satu moral dari kisah ini adalah, bepergianlah selagi sempat, traveling lah. Lihatlah dunia. Jangan takut dan ragu menghabiskan uang untuk traveling selagi masih diberi kesehatan. Jangan sampai Anda beranjak tua tanpa pernah kemana-mana, tanpa pernah melakukan apa-apa. Buatlah semacam wish list atau daftar ke mana anda ingin pergi, atau apa yang ingin anda lakukan, dan lakukanlah perjalanannya. Nikmati petualangan, nikmati alam. Karena hidup hanya sekali. Pada saat anda tua dan sakit-sakitan nanti, anda hanya akan memandang ke belakang dengan penuh penyesalan, karena tidak berani melangkah untuk bepergian.

Tidak perlu harus ke luar negeri, Indonesia memiliki segalanya, alamnya indah, keanekaragaman hayatinya sungguh luar biasa. Itu ada untuk kita nikmati dan lestarikan. Banyak hal bisa dilakukan di Indonesia, snorkeling, diving, mendaki gunung, bukit, menyusuri goa, melintasi danau, surfing, berperahu, melintasi lautan, memancing di laut, begitu banyak peninggalan bersejarah, dan banyak tempat-tempat indah lainnya. Ajari anak-anak kita untuk mencintai alam, bukan mencintai mall. Ajak mereka camping, ke pantai, dan lain-lain.

Jika ada kesempatan untuk traveling dan adventure, pergilah dan lakukanlah, jangan ditunda lagi, jangan terlalu banyak mikir, jangan banyak alasan, jangan dibatalkan.
Jangan jadi katak dalam tempurung. Jangan sampai kurang piknik. Hidup hanya sekali.




“Wherever you go becomes a part of you somehow.” “Travel is fatal to prejudice, bigotry, and narrow-mindedness, and many of our people need it sorely on these accounts. Broad, wholesome, charitable views of men and things cannot be acquired by vegetating in one little corner of the earth all one's lifetime.”

10 April 2017

Selamatkan Terumbu Karang


Ini sebabnya kenapa kita harus ikut memelihara terumbu karang, antara lain demi kelangsungan hidup kita sendiri.

Terumbu karang merupakan salah satu potensi sumber daya laut yang sangat penting di Indonesia. Sumber daya terumbu karang merupakan salah satu sumber pendapatan utama dan bagian dari hidup nelayan. Terumbu karang juga mempunyai nilai estetika sangat tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata yang dapat meningkatkan devisa negara. Secara fisik karang melindungl pantal dari degradasi dan abrasi.

Di samping itu terumbu karang mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai tempat memijah, mencari makanan, daerah asuhan dari berbagai biota laut dan sebagai sumber plasma nutfah serta merupakan sumber berbagai makanan dan bahan baku substansi bioaktif yang berguna dalam bidang farmasi dan kedokteran.

Fungsi terumbu karang yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai sarana pendidikan dan penelitian, karena itu dilihat dari nilai pentingnya terumbu karang tersebut, maka perlu adanya konservasi dan pengelolaan untuk menjaga dan memelihara ekosistem tersebut dan habitat yang berasosiasi di sekitarnya agar berada dalam kondisi yang baik.

Pengelolaan terumbu karang secara lestari dan berkembang sangat penting, artinya ekosistem terumbu karang yang sangat produktif dapat mendukung kehidupan nelayan setempat.
Jika habitat terumbu karang tidak diusik maka fungsinya akan optimal dan produksi ikan karang akan dapat dipanen secara berkesinambungan dan memberi keuntungan secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat setempat di seluruh Indonesia untuk masa kini dan masa yang akan datang sejalan pembangunan nasional.

Terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat kompleks dan produktif dengan tujuan dengan keanekaragaman jenis biota sangat tinggi. Indonesia merupakan pusat sebaran dari jenis karang yang ada di dunia. Variasi bentuk pertumbuhan karang di Indonesia sangat kompleks dan luas, sehingga dapat dipakai sebagai tempat tumbuh bagi biota yang lain. Karang membentuk kerangka kapur yang terdiri dari CaC03 dan di dalam polyp karang terdapat zooxanthella yang merupakan symbion karang. Zooxanthelia ini berupa algae bersel satu yang membantu dalam pembentukan kerangka kapur.

Pembentukan kapur ini sangat penting artinya dalam mengurangi jumlah karbon yang ada di udara. Karbon yang ada di udara akan diubah menjadi CaC03. Para pakar telah menghitung kemampuan karang mengambil karbon yaitu 111 juta ton/tahun yang ekivalen dengan 2 % dari seluruh karbon yang ada.

Diramalkan bahwa pada 50-100 tahun yang akan datang karang dapat menyerap 4 % dari jumlah karbon (C02) yang dilepas di udara, itu jika kondisi terumbu karang di dunia tidak mengalami kerusakan.

Secara umum terumbu karang hanya tumbuh di daerah tropis dan subtropis, oleh karena itu karang memerlukan kondisi tertentu untuk dapat tumbuh dengan baik seperti air yang jernih, dengan suhu antara 23-32 derajat celcius, dengan kedalaman karang dari 40 m. Salinitas yang optimum untuk pertumbuhan karang antara 32 – 36 % dengan pH 7,5 – 8,5.

Terumbu karang di Indonesia yang umum dijumpai adalah karang tepi (Fringing Reef), karang penghalang (Barrier Reef) dan karang cincin (Atoll). Karang tepi merupakan tipe karang yang paling umum dijumpai dan merupakan terumbu karang yang tumbuh di tepi pantai. Karang penghalang tumbuh sejajar dengan garis pantai dan dipisahkan oleh laut yang cukup dalam. Karang cincin merupakan tipe karang yang menyerupai cincin dengan goa di tengahnya.

Pemanfaatan terumbu karang yang kurang bijaksana dapat berakibat menurunnya kualitas terumbu karang. Kegiatan yang bersifat merusak antara lain penambangan karang untuk batu gamping dan bahan bangunan, penangkapan ikan dengan muroami, dan penggunaan bahan peledak, serta koleksi biota laut untuk hiasan dan penangkapan illo “hib” dengan kalium sianida (KCN).

Terumbu karang merupakan ekosistem yang amat peka dan sensitif sekali. Jangankan dirusak, diambil sebuah saja, maka rusaklah keutuhannya. Ini dikarenakan kehidupan di terumbu karang di dasari oleh hubungan saling tergantung antara ribuan makhluk. Rantai makanan adalah salah satu dari bentuk hubungan tersebut. Tidak cuma itu proses terciptanya pun tidak mudah. Terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun hingga dapat tercipta secara utuh dan indah. Dan yang ada di perairan Indonesia saat ini paling tidak mulai terbentuk sejak 450 juta tahun silam.

Sebagai ekosistem terumbu karang sangat kompleks dan produkstif dan keanekaraman jenis biota yang amat tinggi. Variasi bentuk pertumbuhannya di Indonesia sangat kompleks dan luas sehingga bisa ditumbuhi oleh jenis biota lain.

Ekosistem ini adalah ekosistim daerah tropis yang memiliki keunikan dan keindahan yang khas, yang pemanfaatannya harus secara lestari. Ekosistem terumbu karang ini umumnya terdapat pada perairan yang relatif dangkal dan jernih serta suhunya hangat ( lebih dari 22 derjat celcius) dan memiliki kadar karbonat yang tinggi. Binatang karang hidup dengan baik pada perairan tropis dan sub tropis serta jernih karena cahaya matahari harus dapat menembus hingga dasar perairan. Sinar matahari diperlukan untuk proses fotosintesis, sedangkan kadar kapur yang tinggi diperlukan untuk membentuk kerangka hewan penyusun karang dan biota lainnya.

Indonesia yang terletak di sepanjang garis khatulistiwa, mempunyai terumbu karang terluas di dunia yang tersebar mulai dari Sabang- Aceh sampai ke Irian Jaya. Dengan jumlah penduduk lebih dari 212 juta jiwa, 60 % penduduk Indonesia tinggal di daerah pesisir, maka terumbu karang merupakan tumpuan sumber penghidupan utama.

Disamping sebagai sumber perikanan, terumbu karang memberikan penghasilan antara lain bagi dunia industri ikan hias, terumbu karang juga merupakan sumber devisa bagi negara, termasuk usaha pariwisata yang dikelola oleh masyarakat setempat dan para pengusaha pariwisata bahari.


Setelah mengenali, maka cintai dan peliharalah terumbu karang, karena terumbu karang mempunyai fungsi dan manfaat serta arti yang amat penting bagi kehidupan manusia baik segi ekonomi maupun sebagai penunjang kegiatan pariwisata dan manfaat serta terumbu karang adalah:
  1. Proses kehidupan yang memerlukan waktu yang sangat lama untuk tumbuh dan berkembang biak untuk membentuk seperti kondisi saat ini.
  2. Tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan dan tumbuhan yang menjadi tumpuan kita.
  3. Indonesia memiliki terumbu karang terluas didunia, dengan luas sekitar 600.000 Km persegi.
  4. Sumberdaya laut yang mempunyai nilai potensi ekonomi yang sangat tinggi.
  5. Sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan penelitian.
  6. Terumbu karang merupakan habitat bagi sejumlah spesies yang terancam punah serti kima raksasa dan penyu laut.
  7. Dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai pelindung pantai dari erosi dan abrasi, struktur karang yang keras dapat menahan gelombang dan arus sehingga mengurangi abrasi pantai dan mencegah rusaknya ekosistim pantai lain seperti padang lamun dan magrove
  8. Terumbu karang merupakan sumber perikanan yang tinggi. Dari 132 jenis ikan yang bernilai ekonomi di Indonesia, 32 jenis diantaranya hidup di terumbu karang, berbagai jenis ikan karang menjadi komoditi ekspor. Terumbu karang yang sehat menghasilkan 3 - 10 ton ikan per kilometer persegi pertahun.
  9. Keindahan terumbu karang sangat potensial untk wisata bahari. Masyarakat disekitar terumbu karang dapat memanfaatkan hal ini dengan mendirikan pusat-pusat penyelaman, restoran, penginapan sehingga pendapatn mereka bertambah
  10. Terumbu karang potensi masa depan untuk sumber lapangan kerja bagi rakyat Indonesia