06 Januari 2019

Batam, Salah Satu Destinasi Wisata Selam Terbaik


Sekitar enam tahun yang lalu, saya telah menulis tentang snorkeling di Pulau Hantu, dan menyebutkan perairan di Batam, terutama di daerah selatan seperti Pulau Abang dan sekitarnya, memiliki potensi yang besar untuk menjadi destinasi wisata selam bertaraf internasional. Di akhir tulisan tersebut saya menyebutkan bahwa ke depannya akan banyak penyelam yang datang ke perairan ini, dan Batam akan menjadi salah satu pusat wisata bahari yang terkenal, selain Bali, Bunaken, Sabang dan Raja Ampat.

Pulau Hantu yang saya sebutkan di atas terletak di sekitaran Pulau Abang. Wisata snorkeling dan diving di area tersebut awalnya di kelola oleh tokoh wisata setempat, yaitu Ledi Seman, yang dengan segala keterbatasan yang ada berusaha untuk menjadikan Pulau Abang dan sekitarnya sebagai tujuan wisata bahari berbasis penduduk tempatan. Maksudnya adalah, Ledi Seman berusaha untuk menggali potensi wisata bahari sekaligus meningkatkan taraf perekonomian penduduk yang tinggal di pulau-pulau di sekitar Pulau Abang.

Jadi pada waktu itu sudah banyak penyelam manca negara yang datang ke Pulau Abang, menyewa perahu dari nelayan setempat, dan diantar menyelam ke lokasi tertentu. Mereka bebas menyelam di perairan tersebut tanpa ada pihak yang berkompeten yang melayani dan mengawasi.

Ternyata perkembangan dunia selam di Batam sejak itu cukup pesat. Beberapa penyelam dari Singapore dan Malaysia yang selama ini menyelam di dive site terdekat, yaitu Pulau Tioman, Malaysia, berusaha mencari alternatif lain. Terutama karena pada bulan-bulan tertentu perairan di Pulau Tioman tidak mendukung, sementara keinginan menyelam terkadang tidak ingin terkendala oleh bulan-bulan di mana cuaca tidak bersahabat. Singapore sendiri memiliki banyak dive company dengan penyelam bersertifikat yang antusias yang semakin banyak dan bertambah setiap tahunnya.

Secara domestik, orang-orang Indonesia yang  mencari pilihan lain selain ke Bali dan kawasan Indonesia timur lainnya, tentu saja mulai melirik Batam. Secara geografis, Batam lebih dekat ke Jakarta daripada Sabang, beberapa penyelam Jakarta yang selama ini menyelam di Kepulauan Seribu juga mulai menjadikan Batam sebagai alternatif.

Jadi kenapa Batam? Karena Batam gampang diakses, baik dari luar negeri seperti Singapore dan Malaysia, juga dari kota-kota lain di Indonesia. Plus, penyelaman di Batam tidak begitu terpengaruh dengan kondisi pasang surut. Anda bisa menyelam kapan saja.

Adalah Max Dean, kelahiran Lousiana, Amerika Serikat yang sudah mengenal area Singapore dan Batam sejak tahun 2005, yang mendirikan dive center resmi pertama di Batam. Max Dean sendiri merupakan Master Scuba Trainer, dan mendapat lisensi dive center PADI (Professional Association of Diving Instructors). Berkantor di kawasan Mega Legenda Batam Center, Max Dive Center yang secara resmi berdiri sejak Desember 2012, telah menelurkan banyak penyelam berlisensi PADI. Dan hingga saat ini, Max Dive Center menjadi satu-satunya dive center resmi di Batam. Di dive center tersebut kita bisa mendaftar untuk mengikuti kursus selam bersertifikat. Max Dice Center melayani kursus untuk mendapatkan spesifikasi Open Water Diver, Advance Open Water Diver, Emergency First Response, dan Dive Master. Belakangan Max Dive Center juga melayani lisensi dari RAID (Rebreather Association of International Divers).

Ada beberapa dive center minor yang juga beroperasi, dan beberapa dive resort yang juga dibangun untuk memenuhi kebutuhan para penyelam. Sebutlah misalnya resort Pulau Labun, Pulau Petong dan yang pemain baru yang telah menyulap Pulau Ranoh yang tadinya menjadi bagian dari wisata bahari Pulau Abang. Namun secara resmi para operator minor ini hanya melayani snorkeling dan day trip saja.

Sebagai pionir, Max Dive Center beserta kru nya telah banyak mengeksplorasi dive site yang ada di sekitar Pulau Batam. Banyak ditemukan dive site yang baru, yang tentu saja diregister lokasi lintang dan bujurnya untuk ditandai. Beberapa dive site yang ditemukan yaitu di seputaran Pulau Nguan, yaitu Pulau Samak, Tanjung Gemuk, Pokok Bara. Di area Pulau Petong, dive site yang bisa dieksplorasi adalah Pulau Mentigi, Pulau Cik Dolah, Pulau Petong Barat, dan Pulau Jong. Sementara di area Pulau Abang sendiri, selain Pulau Dedap dan Pulau Pengalap, juga ditemukan di Pulau Sepintu, Pulau Meriam, Pulau Kalo, Malang Siakong yang memiliki wall dive dengan kedalaman 37 meter, juga Pulau Air Taung, Pasir Tumpang, Pulau Ujung Baran, Pulau Coy, Pulau Udik, Pulau Sekate, Air Siaga. Wreck muck dive bisa dilakukan di Sungai Daget.

Mereka membeli sebuah kapal yang kemudian didesain secara khusus untuk membawa penyelam-penyelam dan peralatan selam ke lokasi dive site, diberi nama KM Asad. Dengan kesiapan dan perlengkapan seperti itu, kebutuhan dan sistem logistik para penyelam dapat dipenuhi dengan nyaman. Max Dive Center juga menjadi pusat pelatihan resmi (LPK) yang ditunjuk instansi pemerintah, yaitu Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Pariwisata.

Untuk kemudahan dan kenyamanan penyelam, dive trip nya digabung menjadi sebuah paket, yang biasanya termasuk transportasi, makan siang, coffee break, dan menginap. Dan nyatanya, harga yang diberikan lebih baik daripada jika para penyelam manca negara ini menyelam di Tioman ataupun di Koh Tao.

Dengan ratusan pulau dan begitu banyaknya dive site yang telah ditemukan dan dieskplorasi, potensi Batam sebagai destinasi selam sangat sangat besar. Dengan fasilitas dan kemampuan logistik yang sudah sangat memadai, event-event internasional sehubungan dengan wisata bahari termasuk penyelaman sudah tentu bisa dilakukan, di mana Batam juga memiliki international airportt, infrastruktur jalan yang baik, dan hotel-hotel berbintang berskala internasional. 

Juga tak menutup kemungkinan berdirinya dive center-dive center resmi yang baru, yang tentu saja dapat memperluas eksplorasi dan pada pada akhirnya ikut menjaga kelestarian terumbu karang dan biota laut yang ada di Pulau Batam dan sekitarnya. [ferdot]




Artikel terkait: