28 Juni 2008

Situs-situs Dari Gotham City

Situs yang beralamat ibelieveinharveydent.com adalah situs pribadi milik ahli hukum Harvey Dent, yang sedang berkampanye menjadi Jaksa Wilayah. Di situ terpampang foto Harvey Dent, yang terlihat mirip aktor Aaron Eckhart. Well, itu memang foto Aaron Eckhart, yang menjadi Harvey Dent dalam film Batman terbaru yang akan dirilis pada 18 Juli nanti. Jika kita familiar dengan kisah Batman, Harvey Dent adalah jaksa wilayah yang kemudian menjadi salah satu musuh besar Batman, si Two Face (lihat film Batman Forever). Dalam film Batman kali ini, musuh utama Batman adalah Joker, yang diperankan oleh mendiang Heath Ledger (Brokeback Mountain, 10 Things I Hate About You, Brothers Grimm). Penampilan Ledger dalam film ini akan penuh kenangan karena ia meninggal tidak lama setelah pengambilan gambar film ini selesai. Pihak berwajib menduga Ledger meninggal karena overdosis.

The Dark Knight adalah film Batman pertama yang pada judulnya tidak mencantumkan kata 'Batman'. Dan inilah kali pertama sebuah film menggunakan strategi viral marketing dengan membuat 34 website, plus 1 website utama yang beralamat di thedarkknight.warnerbros.com (sebagai perbandingan, lihat tulisan saya mengenai killwithmedotcom). Ada situs milik kantor berita Gotham (Gotham Cable News), ada situs milik perusahaan taksi Gotham (gothamcab.com), situs sebuah hotel di Gotham (Gotham Intercontinental Hotel), situs kepolisian, situs bank, surat kabar, jasa keamanan, biro wisata, bahkan situs resep masakan. Warner Bros seolah-olah ingin memberikan kesan yang dalam bahwa Gotham City itu benar-benar ada. Tentu saja hal ini menjadi suatu hal yang luar biasa sekaligus unik, tidak saja di dunia film, juga di dunia internet.

Berikut ini daftar situs-situsnya:
  1. IBelieveinHarveyDent.com
  2. Concerned Citizens for a Better Gotham
  3. ClownTravelAgency.com
  4. TheHaHaHaTimes.com
  5. The Gotham Times
  6. MaidenAvenueReport.com
  7. GothamCableNews.com
  8. DanaWorthington.com
  9. TrustGarcetti.com
  10. CitizensforBatman.org
  11. SaintsWithunsChurch.org
  12. GVAFoundation.org
  13. GPDIAD.com
  14. GothamCab.com
  15. IBelieveinHarveyDentToo.com
  16. JosephCandoloro.com.
  17. GothamElectionBoard.com
  18. GothamCityClerk.com
  19. WhySoSerious.com
  20. RorysDeathKiss.com
  21. Gotham City Rail
  22. Acme Security Systems (Homepage)
  23. Acme Security Systems (Password Site)
  24. We Are The Answer
  25. A Taste for the Theatrical
  26. Gotham Police's Major Crimes Unit
  27. Gotham Police
  28. Kinsly Travel
  29. Gotham City Ferries
  30. Gotham National Bank
  31. Batty's House of Pies
  32. Rossi's Delicatessen
  33. Gotham Intercontinental Hotel
  34. Operation Slipknot (Offshoot site of Gotham Police's Major Crimes Unit)

18 Juni 2008

Kopi Luwak

Oprah Winfrey dan Kopi Luwak
"Kopi Luwak... The rarest beverage in the world," demikian kata Jack Nicholson dalam film The Bucket List. Kopi luwak memang minuman yang paling langka di dunia, dan karenanya merupakan kopi paling mahal. Harganya antara US$120 hingga US$600 per pon (1 pon/pound=0,45kg). Setiap tahunnya, hanya sekitar 1000 pon (450 kg) yang diproduksi, biasanya diekspor ke Amerika dan Jepang. Tentu saja kopi luwak harus dibedakan dengan Kopi Tjap Luwak, karena Kopi Tjap Luwak adalah kopi biasa yang menggunakan merk dagang Tjap Luwak.

Kopi luwak menjadi istimewa karena prosesnya yang unik. Kopinya sendiri berasal dari biji kopi biasa, yang tumbuh di hutan-hutan pedalaman Sumatera. Biji kopi mentah yang masih merah ini kemudian dimakan oleh luwak (asian palm chivet, Paradoxurus hermaphroditus), hewan peloncat yang selain menelan kopi juga memakan serangga, mamalia kecil, reptil kecil, telur dan sarang burung, dan buah-buahan lainnya. Perut luwak tidak bisa mencerna biji kopi mentah tersebut, hingga biji kopi itu, setelah terfermentasi dalam perut luwak, akan dikeluarkan lagi bersama kotoran luwak. Enzim tertentu dalam pencernaan luwak punya andil dalam proses fermentasi ajaib ini, memberikan rasa khas kepada biji kopi tersebut yang kemudian dikumpulkan oleh orang kampung untuk dijual kepada penadah. Kopi inilah yang kemudian diolah, dikemas dan dipasarkan ke luar negeri. Kopi ini menjadi langka karena jumlah luwak saat ini sudah jauh berkurang, karena hewan ini banyak diburu dan dibunuh petani. Apalagi sebagian orang percaya bahwa daging luwak dapat menyembuhkan penyakit.

Tentu saja, karena mahal dan langkanya, hanya orang-orang kaya dan penikmat kopi serius yang sanggup membeli kopi luwak, termasuk Edward Cole, tokoh yang diperankan dengan sangat bagus oleh Jack Nicholson. Edward Cole adalah miliuner yang memiliki jaringan rumah sakit besar di Amerika. Rumah sakit-rumah sakit milik Cole tidak menyediakan kamar pasien yang terdiri atas 1 ranjang. Cole menginginkan jumlah pasien sebanyak-banyaknya, jadi kamar-kamar VIP sekalipun memiliki 2 ranjang pasien. Dan peraturan ini tidak boleh dilanggar karena Cole adalah pengusaha yang teguh menjalankan prinsip. Hingga suatu hari Cole jatuh sakit, dia didiagnosis mengidap kanker serius. Tentu saja Edward Cole kemudian dirawat di salah satu rumah sakitnya sendiri, di kamar dengan dua ranjang. Cole berbagi kamar dengan Carter Chambers, pria kulit hitam dari kelas pekerja yang juga menderita kanker. Mau tak mau, Cole bersahabat dengan Chambers (Morgan Freeman).

Ketika dokter memvonis hidup mereka berdua tinggal beberapa bulan lagi, Chambers menulis sebuah what-to-do list, yang disebut The Bucket List, yaitu daftar hal-hal yang ingin dilakukan sebelum maut menjemput. Cole yang terkesan dengan kepribadian Chambers mengajak Chambers keluar dari rumah sakit dan melakukan hal-hal yang selama ini ia impikan, dari daftar bucket list tadi. Daftar bucket list tersebut berisi keinginan untuk: menyaksikan hal yang paling menakjubkan di dunia, menolong orang asing, mengemudi mobil Shelby Cobra, sky diving, mencium gadis paling cantik di dunia, memiliki tattoo, dan lain-lain. Pada akhir film, semua daftar dalam bucket list berhasil dilakukan.

The Bucket List adalah film yang sangat menyentuh, dengan penjiwaan dan akting yang kuat dari Jack Nicholson dan Morgan Freeman. Nicholson memberikan penampilan terbaik yang sangat menyentuh. Karakter Edward Cole memberi kesan lucu, sedih, keras kepala, marah, tak kenal takut dan bersuara lantang. Freeman tidak kalah menawan aktingnya. Karakter Carter Chambers memberi kesan cerdas, cool, romantis, lucu, dan emosional. Menonton The Bucket List adalah menonton pameran kekuatan akting yang matang dan menawan, didukung oleh skenario apik, dialog yang berisi dan cerdas plus lucu. Ditambah lagi dengan alur cerita yang sangat bagus. Wish list untuk 'mencium gadis paling cantik di dunia' diterjemahkan dengan sangat indah dan mengharukan, sama sekali tidak seperti yang saya pikirkan sebelumnya (mencium Luna Maya, misalnya, atau Nicole Kidman).

Jika ingin menonton film drama kelas satu, The Bucket List lah salah satu pilihannya.

Artikel Terkait: Phitecollobium Jiringa | The Hunt For Mus Musculus | Six Degrees Of Separation

Main site: www.ferdiansyah.com

03 Juni 2008

Gara- Gara Film

"Too Much Movie Will Kill You"
Seperti yang tercantum dalam flash banner di atas, "movie is reflection of life", film juga berpengaruh dalam kehidupan yang manusia jalani (life's influenced by movie, atau sebaliknya movie's influenced by life). Film-film tertentu memberikan inspirasi tertentu pada individu tertentu. Terkadang pengaruhnya baik, terkadang tidak. Film-film yang bertema kekerasan dan seksual akan berpengaruh buruk jika ditonton oleh anak-anak. Sinetron tentang anak sekolahan di TV harus disikapi dengan bijak karena mempertontonkan sifat iri dan dengki pada rekannya sendiri, rebutan pacar dan pamer harta. Timbul kesan seolah-olah pacaran lebih penting daripada belajar, karena sangat sedikit adegan tentang belajar walaupun lokasi shootingnya di sekolah, yang banyak adalah adegan naksir-naksiran, rebutan pacar, pengelompokan (geng-gengan), dan ngambek-ngambekan, kalau tidak marah-marahan.

Anak saya yang cowok (satu-satunya cowok so far), yang bernama Hadi, saya ajak menonton film Finding Nemo pada saat hampir berumur 4 tahun. Itu film pertamanya yang ditonton di bioskop. Film itu menimbulkan kesan yang dalam baginya, tahu sendirilah, film-film Disney (dan Pixar Animation Studio) dikemas dengan apik dan selalu berkesan, bahkan bagi orangtua. Saking berkesannya Finding Nemo bagi anak saya tersebut, hingga sampai hari ini dia tidak mau makan ikan. Padahal sekarang dia sudah kelas 3 SD. Tentu saja berbagai upaya sudah dilakukan untuk membujuknya agar mau makan ikan. Ikannya digoreng tepung, atau dibuat fillet ikan, dan seisi di rumah diwanti-wanti agar tidak membocorkan rahasia, tapi tetap saja dia tau dari baunya. Istri saya selalu mengulang-ulang bahwa robot Aibo dan Asimo dibuat oleh orang Jepang , orang Jepang pintar-pintar karena setiap hari makan ikan, bahkan ikan mentah, dan ikan mengandung protein yang tinggi, bagus buat otak karena mengandung DHA dan Omega3, tapi sama sekali tidak bisa mempengaruhi si kecil. Bukan ikan saja, dia tidak mau makan udang, kepiting, kerang, sotong, pokoknya semua yang hidup di air, baik sungai maupun laut, apalagi akuarium. Padahal dia sama sekali tidak alergi dengan jenis makanan tersebut. Ada yang bisa memberi saran soal ini? Jadi, gara-gara film Finding Nemo, anak saya tidak mau makan ikan.

Hal di atas sebenarnya tidak begitu merepotkan, jika dibandingkan gara-gara film, sebuah nyawa melayang. Masih ingat dengan kasus pembunuhan Naek L. Gomgom Hutagalung yang melibatkan artis sinetron Lidya Pratiwi? Lidya Pratiwi dan pamannya berencana memeras Gomgom dengan meniru plot dalam film Derailed yang dibintangi oleh Jennifer Aniston dan Clive Owen. Plot yang ditiru adalah penjebakan calon korban dalam sebuah kamar hotel. Tidak seperti dalam film di mana si penjahat berhasil memperoleh uangnya dan korbannya hidup hingga akhir film, rencana pemerasan terhadap Gomgom berakhir dengan tewasnya korban dan pelakunya tidak memperoleh apa-apa selain hukuman penjara.

Sebuah film juga mampu membahayakan nyawa seorang presiden. Pada 30 Maret 1981, Presiden Ronald Reagan ditembak di depan Washington Hilton Hotel di Washington, DC. Reagan tertembak di bagian paru-paru, peluru yang lain mengenai satu orang staf Gedung Putih, seorang polisi lokal dan seorang agen Secret Service. Pelaku penembakan adalah John Hinckley, Jr. Setelah penyelidikan lebih lanjut terungkap bahwa motivasi di belakang penembakan tersebut adalah film Taxi Driver, yang dibintangi oleh Robert De Niro dan Jodie Foster. Hinckley terobsesi berat dengan Jodie Foster, dan mengidentifikasikan dirinya dengan karakter Travis Bickle yang diperankan Robert De Niro. Hickley menonton ulang film Taxi Driver sedikitnya 15 kali, dan mulai membayangi Jodie Foster kemanapun aktris itu pergi, bahkan hingga ke kampus Universitas Yale, tempat Foster kuliah. Dia bahkan menulis surat berkali-kali yang ditujukan kepada Jodie Foster, yang isinya menyatakan bahwa ia akan menyelamatkan Foster dan untuk menjadikannya public figure yang setara dengan Foster, ia akan membunuh Presiden, seperti yang diisaratkan dalam film Taxi Driver. Iapun mulai mengikuti dan mengamati kegiatan Presiden saat itu, Jimmy Carter. Rencana tersebut baru ia realisasikan setelah Reagan menjadi Presiden. Penembakan tersebut untungnya tidak memakan korban jiwa, Reagan berhasil diselamatkan. Stafnya menderita kelumpuhan, polisi dan agen Secret Service bisa diselamatkan setelah menjalani operasi darurat untuk mengeluarkan peluru. John Hinckley, Jr. sendiri kemudian dibebaskan dari ancaman hukuman mati dengan dalih bahwa ia gila.

Film lain yang dianggap berbahaya adalah Natural Born Killer yang disutradarai oleh Oliver Stone dan dibintangi oleh Woody Harrelson dan Juliette Lewis. Kisahnya menceritakan tentang pasangan Mickey dan Mallory yang menjadi buronan di penjuru Amerika setelah membunuh tidak saja kerabatnya sendiri, juga membunuh orang-orang lain yang ditemui di jalan, menculik, merampok. Pelarian dan perjalanan mereka disorot oleh media dan anehnya, karena sering muncul di berita, mereka jadi seperti selebriti dan dielu-elukan oleh publik. Film ini menginspirasi Nathan Martinez, 17 tahun, yang mencukur gundul kepalanya dan memakai kacamata warna, mirip tokoh Mickey dalam film tersebut. Martinez kemudian mengendarai mobil ke Salt Lake City, membunuh ibu tiri dan saudara tirinya. Pasangan Ronny Beasley dan Angela Crosby dari negara bagian Georgia menonton film Natural Born Killer sebanyak 9 kali, lalu meniru plot dalam film itu dan bergaya seperti Mickey dan Mallory, untuk kemudian melakukan perampokan, pencurian mobil, penculikan dan bahkan pembunuhan.

Jadi, alangkah berbahayanya sebuah film, jika tidak disikapi dengan bijak.

Artikel Terkait: Serial TV Jadul | The Year Of Living Dangerously

Main site: www.ferdiansyah.com