12 Agustus 2022

Backmasking


Dalam tulisan tentang kisah absurd yang surealis Radio, saya menceritakan sekilas tentang adanya fenomena backmasking. Yaitu sebuah teknik perekaman suara di mana sebuah pesan tersembunyi direkam ke dalam sebuah lagu dan pesan itu baru bisa terdengar jika lagu tersebut diputar secara terbalik.

Saya menyebutkan lagunya Led Zeppelin, Stairway to Heaven sebagai salah satu lagu yang mengandung backmasking. Lagu tersebut dirilis pada tahun 1971, di mana pada tahun 1970-an orang-orang masih banyak yang menggunakan piringan hitam sebagai media penyimpan dan pemutar lagu. Nah, piringan hitam ini berputar searah jarum jam untuk playback yang normal. Namun kita bisa memutarnya berlawanan arah jarum jam secara manual, dengan demikian lagu yang dimainkan akan terdengar terbalik. Dan ini kalimat yang bisa kita dengar jika kita memainkan lagu Stairway to Heaven secara terbalik:

Pada lirik "If there's a bustle in your hedgerow, don't be alarmed now..."  jika diputar terbalik akan terdengar referensi tentang setan, yang berbunyi kira-kira:



Sebenarnya masih banyak lagi lagu-lagu yang mengandung backmasking. Justru pelopornya adalah band legendaris paling populer di dunia, The Beatles. John Lennon menyelipkan sebuah pesan tersembunyi dalam lagu Rain di album Revolver yang dirilis tahun 1966. Pesan yang terselip adalah dalam kalimat “...when the rain comes, they run and hide their heads.”

Eminem, rapper kulit putih itu juga menggunakan backmasking di lagunya yang berjudul My Name Is yang dirilis tahun 1999. "Why? / My Name is / What? / My Name is / Who? / My Name is," adalah penggalan lirik yang diputar secara normal. Ternyata ketika diputar secara mundur, kata-kata tersebut berubah yang semula pertanyaan menjadi sebuah jawaban. "It is Slim / It's Eminem/ It's Eminem/ It's Eminem."

Tentu hampir semua orang kenal dengan band The Eagles. Mereka adalah pelantun tembang hits berjudul Hotel California, band asal Los Angeles, California. Lagu yang dirilis pada tahun 1977 ini pernah merajai puncak di chart Billboard Hot 100. Liriknya berkisah seputar perjalanan surealis dari para pelancong ke sebuah hotel mewah. Para pelancong ini digambarkan sangat menikmati tempat yang diinapinya dengan menggambarkan kata 'lovely place' dan 'lovely face'. Namun semua kenyamanan berubah ketika mereka tak diperbolehkan untuk keluar dari tempat yang nyaman ini. Ketika dimainkan secara reverse lewat pemutar piringan hitam ternyata lagu ini adalah salah satu karya yang mempunyai pesan rahasia, berbunyi sebagai berikut: "Yeah satan had us. How he organized his own religion. Eh, would he know she should? Oh man, it was delicious!" dan "Yeah satan hear this! He had me believe in him."

Band asal Inggris, Pink Floyd juga menyelipkan backmasking dalam lagunya yang berjudul Empty Space yang dirilis tahun 1979. David Gilmore dan rekan seband di Pink Floyd menyelipkan pesan ringan sebagai berikut: "Congratulations. You have just discovered the secret message. Please send your answer to Old Pink, care of the Funny Farm, Chalfont... Roger! Carolyne's on the phone! Okay,"

Jadi mengapa para musisi tersebut menggunakan backmasking, dan apa tujuannya?

Metode ini sangat populer di kalangan artis Amerika untuk memberikan suatu pesan secara tidak langsung dalam lagunya. Unsur pembentukan kata secara mundur ini dapat didukung dari lirik yang telah ada ataupun dari musik lagu tersebut. Kata-kata yang terbentuk ini tidak selalu jelas, beberapa terdengar berbisik, sangat pelan, sedikit ribut sehingga perlu mendengarkannya beberapa kali dengan seksama. Namun, tidak sedikit pula yang terdengar sangat jelas sehingga dengan mendengarnya seperti biasa sudah bisa ditangkap. 

Dengan tercetusnya konsep backmasking pada lagu band terkenal ini, tidak sedikit band-band terkenal berikutnya menggunakan metode ini untuk berbagai tujuan. Backmaskingpun menjamur di dunia musik Amerika. Seringkali, metode ini digunakan untuk menyembunyikan pesan yang tidak baik di kalangan musik rock, seringkali untuk mempromosikan satanisme, dan menyebutkan kata-kata kotor. Seperti beberapa lagu yang dibawakan oleh Styx, Queen, Judas Priest, Pink Floyd, Slayer, dan masih banyak lagi. Karena banyaknya penyanyi yang menyelipkan pesannya dengan cara ini, banyak dari penyiar-penyiar radio Amerika pada saat itu yang mecoba-mencoba untuk memutar lagu secara terbalik dan tidak jarang dari lagu-lagi tersebut memang mengandung pesan terselubung. Dengan perkembangan teknologi yang kian maju, keberadaan pesan terbalik ini menjadi sulit untuk diidentifikasi. Pemutaran terbalik kebanyakan menggunakan sumber suara dari perekaman magnetic sound tape dan piringan hitam yang merupakan teknologi yang tidak digunakan lagi pada jaman sekarang. Perekaman di CD membuat hal ini menjadi sulit untuk dilakukan. Hal ini jugalah yang menyebabkan pesan terbalik tidak terdeteksi. Namun, hal ini tidak berarti backmasking juga berhenti dilakukan oleh si pembuat.

Band masa kini, sejauh yang saya tahu yang menggunakan metode ini adalah Linkin Park dan Avril Lavigne. Pasti masih banyak lagi atau bahkan bertambah banyak penggunaan metode ini dalam berbagai jenis genre musik, band apapun dengan tujuan yang berlainan pula.

Ferdot 12082022.


Artikel Terkait : Radio | Radio 2 | Atheis | Traveling Adalah Hak Segala Bangsa | Boya 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar