23 September 2007

Kleptokrat

Transparency International, sebuah lembaga antikorupsi yang berpusat di Berlin setiap tahunnya menerbitkan Corruption Perception Index (Indeks Perpsepsi Korupsi), yang mengurutkan ranking negara-negara di dunia dari yang terbersih sampai yang terkorup. CPI yang terakhir yang dirilis tahun 2006 ini mengurutkan Indonesia dalam ranking nomor 130, bersamaan dengan Azerbaijan, Burundi, Republik Afrika Tengah, Ethiopia, Papua New Guinea, Togo dan Zimbabwe, dengan score 2,4 . Score paling tinggi (negara terbersih) dipegang oleh Finlandia (negara asal Nokia), Iceland dan New Zealand dengan nilai 9,6. Singapore berada di ranking ke 5, Malaysia berada di ranking ke 44.

Transparency International juga menyusun daftar 10 besar kekayaan curian terbesar yang datanya akan digunakan oleh PBB dan Bank Dunia untuk membekukan aset curian tersebut dan mengembalikannya ke negara asal. Hebatnya, mantan Presiden kita, Soeharto, ada di urutan pertama dengan kekayaan dengan kekayaan sebesar 15-35 milyar dolar AS, yang tentu saja dibantah dengan hebat oleh pengacara-pengacara Soeharto. Di urutan kedua ada Ferdinand Marcos (Philipine) dan ke tiga adalah Mobutu Sese Seko (Kongo). Pembekuan dan pengembalian aset-aset haram akan dilakukan dengan kerjasama Pemerintah Swiss, PBB, Bank Dunia. Jadi, lambat laun akan sulit bagi para kleptokrat (pejabat pencuri kekayaan negara) untuk melanjutkan hobinya. Mudah-mudahanlah.

Corruption Percetion Index untuk tahun 2007 akan diluncurkan Transparency International Indonesia pada tanggal 26 Desember 2007 nanti. Kita tunggu aja, berada di ranking berapakah, dan berapakah score negara kita tahun 2007 ini. Bolehlah kita tahu apakah kinerja Presiden SBY (cepatlah kau turun sebelum ada bencana lagi, Pak) dalam "memberantas" korupsi ada hasilnya, atau hanya
lip service belaka. Data CPI dapat dilihat di sini: http://www.transparency.org/policy_research/surveys_indices/cpi/2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar