09 April 2013

JAVA HEAT

Jake Travers menjadi saksi mata dalam peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Jogja. Bom tersebut menewaskan Sultana (Atiqah Hasiholan) dan puluhan orang lainnya. Sebelum bom meledak, Jake Travers sempat bertegur sapa dengan Sultana, dan adegan ini tertangkap kamera CCTV. Sultana adalah putri ningrat kerajaan Jawa (keraton Jogja?) dan dianggap sebagai kandidat pengganti Sultan yang saat ini berkuasa. 

Dan kemudian, ternyata Sultana tidak tewas. Mayat yang ditemukan di lokasi kejadian adalah mayat pelacur yang memiliki tato bakar bermotif harimau. 

Jake Travers sendiri adalah agen FBI yang menyamar menjadi mahasiswa seni. Dia ciduk polisi dan diwawancara oleh Letnan Hashim (Ario Bayu). Kemudian dua orang ini, bekerjasama bahu membahu memecahkan masalah yang berawal dari kasus bom bunuh diri ini, hingga membawa mereka ke penjahat internasional yang bergerak dalam bisnis berlian bernama Malik. Siapa pemeran Malik? Mickey Rourke. Semua orang kenal dia, dan dia beberapa tahun yang lalu sempat mendapat nominasi Oscar dalam film The Wrestler. Siapa pemeran Jake Travers? Kellan Lutz. Ada yang kenal?

Kellan Lutz ini pemeran Emmet Cullen dalam film saga ABG Twilight. Dan sebelum film Java Heat ini, saya tidak tahu siapa dia.

Java Heat sendiri, produksi Margate House, adalah sejenis film laga yang sangat tipikal Hollywood. Dengan budget yang katanya 10 juta dolar, didapuklah nama besar seperti Mickey Rourke, dan untuk Indonesia, ada Tio Pakusadewo, Atiqah Hasiholan, dan Ario Bayu. Bagaimana filmnya?

Sebagai hiburan, film ini lumayan. Tidak ada hal yang baru, hanya film kelas B dari Hollywood, dengan setting kebetulan di Indonesia, terutama Jogja. Karena ini film Hollywood, maka klise-klise Hollywood tentang negara dunia ketiga muncul di beberapa adegan.

Sebagai contoh, ketika Letnan Hashim (yang kemudian dipanggil Hash oleh Jake Travers) mewawancarai Jake, sang polisi memutar rekaman CCTV yang diambil dari kaset video jadul, diputar di VCR jadul, dan ditonton di televisi jadul mirip yang berasal dari tahun 70-an. Kantor polisi nya dibikin gelap dan kumuh, tidak ada layar LCD apalagi LED, adanya komputer jadul. Sementara Jake Travers sendiri memiliki laptop keluaran terbaru sebagai sarana video conference dengan atasannya di markas FBI. Padahal anak SMP di Indonesia saja sudah memiliki laptop kelas high-end dengan spesifikasi tinggi dan biasa bervideo conference bersama rekan-rekannya.

Kamera menyorot sudut sudut kumuh kota Jogja, becak, anak-anak tak bersendal, dan potret hidup orang miskin. 

Yang lucu, Malik (Mickey Rourke) memiliki dua penari Jawa cantik yang diam seperti patung, dan hanya bergerak jika disuruh dan disuapin kacang. Dan si Malik ini punya peliharaan burung Cendrawasih juga.

Kalau ada yang bilang film ini akan mengangkat nama Indonesia karena lokasi shootingnya di Indonesia, kayanya bakalan jauh dari itu. Dengan pengecualian adegan di Borobudur,  adegan-adegan film ini banyak memiliki aspek yang mendiskreditkan Indonesia.

Dari mana saya tahu padahal filmnya baru akan tayang di bioskop tanggal 18 April nanti? Karena saya sudah nonton, karena film ini sudah bocor duluan di internet, dengan gambar dan suara yang kualitasnya bagus. Ini link nya: http://thepiratebay.gl/torrent/8235799 

Java Heat tidak menawarkan hal baru, hanya film laga Hollywood biasa dengan script yang kurang bagus, plot yang klise, dan akting yang mengecewakan. Bahkan Mickey Rourke pun seperti salah tempat di situ.
(Ferdy-Batam, 9 April 2013).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar