16 April 2009

CSI dan Serial TV Jadul

Dari sekian banyak film serial TV yang ada pada dekade ini, hanya CSI-lah yang masih saya tonton dengan rutin dan saya bela-belain menunggu waktu tayangnya setiap Rabu malam. CSI sendiri sekarang sudah memiliki 2 spin-off, yakni CSI: Miami dan CSI:New York. CSI original yang bersetting di Las Vegas sendiri sekarang sudah memasuki season 9, sejak pertama kali ditayangkan CBS pada tahun 2000. Lumayan panjang kan, apalagi dengan 2 spin-offnya, sepertinya belum ada yang bosan menonton serial ini.

Yang membuat CSI (Crime Scene Investigation) menarik adalah selain filmnya menampilkan kejelian ilmuwan forensik yang berkutat memecahkan misteri pembunuhan, kematian-kematian yang tak wajar, dan kejahatan-kejahatan lainnya, CSI memiliki unsur drama yang mendalam, kisah yang bervariasi (bayangkan, CSI sudah running selama hampir 9 tahun, tentu tak gampang mencari ide baru untuk setiap episodenya), dan plot yang selalu terjaga untuk mempertahankan rasa penasaran penontonnya.


Malam tadi, yang membuat saya sedikit shock adalah, pernyataan Gil Grissom (tokoh utama yang diperankan oleh William Petersen ), bahwa dia mengundurkan diri dari CSI. Untuk selanjutnya dia akan digantikan oleh Dr. Raymond Langston (Laurence Fishburne ), dokter medis yang berubah haluan menjadi criminalist. Kepergian karakter Grissom dari serial CSI sungguh mengecewakan, karena dia dan CSI ibarat Fox Mulder dengan The X-Files. Tak kan mungkin rasanya menonton The X-Files tanpa ada tokoh Fox Mulder di dalamnya. Atau menonton serial The A Team tanpa ada tokoh B.A yang diperankan oleh Mr. T.

Bagi saya, saat ini memang sulit mencari serial TV bermutu yang membuat kita bergairah dan antusias menontonnya. Untuk dekade ini (bagi saya lagi) mungkin cuma CSI, walaupun beberapa waktu yang lalu saya sempat suka dan selalu menantikan Alias. Dekade 90-an masih lumayan, karena ada Ally McBeal, LA Law, The Practice, dan tentu saja The X Files.


Saya jadi ingat masa kecil di Tembilahan. Dulu, penduduk Tembilahan sangat beruntung karena setiap sore dan malam bisa mendapatkan tontonan serial TV bermutu dari SBC (Singapore Broadcasting Company, sekarang MediaCorp). Selain RTM1, RTM2, TV3, kita dulu bisa mendapatkan 3 channel dari SBC, yakni Channel 5, Channel 8 (Di pa po tao), dan Channel 12 yang menayangkan acara seni, budaya dan pendidikan. Dari saluran -saluran inilah, kita bisa menonton keseksian Lynda Carter yang menjadi Wonder Woman, kehebatan cyborg Steve Austin dan Jaime Sommers dalam The Six Million Dollar Man dan Bionic Woman, penampilan awal Bruce Lee dalam serial The Green Hornet, The Incredible Hulk, Charlie's Angels, CHiPs, Buck Rogers and 25th Century, Battlestar Galactica, Tales of the Golden Monkey, Dallas, Matt Houston, Magnum P.I, Miami Vice, TJ Hooker, BJ and the Bear, The Voyagers!, Quantum Leap, Knight Rider, Airwolf, Streethawk, Manimal, Automan, Mission: Impossible, The Greatest of American Hero, The A Team, Hawaii Five-O. Selain itu ada Remington Steele yang membuat Pierce Brosnan menjadi James Bond, dan Moonlighting yang membuat nama Bruce Willis dikenal dunia.

Juga ada serial komedi seperti Happy Days dan The Love Boat. Dan serial TV dari Inggris yaitu The Saint, yang melambungkan nama Roger Moore, dan The Avengers.


Beberapa dari film-film seri TV tersebut sudah dibuat versi layar lebarnya, seperti Charlie's Angels, Starsky & Hutch, Miami Vice, Mission: Impossible, The Incredible Hulk, The Saint dan The Avengers. Sebagian dari film-film tersebut mengecewakan, sebagian lagi lumayan. Tetapi tetap saja tidak bisa membuat kita antusias seperti di masa kecil dulu.
Kalaulah ada saluran TV swasta kita yang mau melakukan rerun untuk serial-serial TV jadul di atas, alangkah bagusnya. Tentu akan kita bela-belain menunggu jam tayangnya. Keinginan kita untuk merasakan gairah dan antusiasme masa kecil dari jaman the good old days mudah-mudahan bisa terpenuhi.


Artikel lain : Gara Gara Film | Ada Apa Dengan Kentut | The Last Supper | Jambul | Negara Para Banci | Dracula | Hypnerotomachia Poliphili

Tidak ada komentar:

Posting Komentar