02 Desember 2009

Twilight Saga: New Moon


Seorang sahabat lama pernah meminta saya menulis review tentang film Twilight (2008). Saya menonton filmnya dan memutuskan untuk tidak menuliskan reviewnya, karena komen saya akan lebih banyak negatifnya daripada nilai plusnya. Twilight adalah salah satu film yang tidak saya rekomendasikan ke siapapun.

Sekuelnya, Twilight Saga: New Moon, ternyata sedikit lebih baik. Nilai plus bisa ditambahkan ke efek CGI dan tata artistik. Penyutradaraannya pun sedikit lebih baik, mungkin karena sutradara film pertama sudah diganti. Selain dari ketiga hal itu, film ini sama buruknya dengan prekuelnya. Akting pemeran utamanya, Kristen Stewart dan Robert Pattinson sangat pas-pasan. Sama sekali tidak ada chemistry di situ seperti yang orang-orang bilang. Karakter Bella Swan menghabiskan sebagian besar durasi film dengan merenung, melamun dan mengigau. Keduanya sangat jarang bertatapan mata. Akting Robert Pattinson sangat aneh, mirip dengan akting awalnya Hayden Christiansen dalam Star Wars Episode II: Attack of the Clone. Dari segi akting, keduanya tidak memperoleh kemajuan sejak film pertama. Padahal Kristen Stewart sudah berakting sejak kecil, ingat film Panic Room di mana dia bermain dengan Jodie Foster. Bahkan akting Taylor Lautner yang berperan sebagai Jacob (Jake) Black, lebih lumayan dari kedua pemeran utama.

Justru yang aktingnya memikat adalah Dakota Fanning, walaupun kehadirannya cuma sekian menit, tapi penampilannya meninggalkan kesan. Dakota Fanning lebih muda daripada yang lainnya, tapi memang dari segi pengalaman akting, dia lebih senior daripada Kristen Stewart dan Robert Pattinson.

Seperti yang saya bilang tadi, tidak ada chemistry antara Robert Pattinson dan Kristen Stewart. Bella Swan hampir tidak pernah memandang mata Edward Cullen. Passion antara keduanya juga tidak bisa ditangkap. Coba lihat Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet dalam Titanic, Richard Gere dan Julia Roberts dalam Pretty Woman, John Cussack dan Kate Beckinsale dalam Serendipity, Brad Pitt dan Angelina Jolie dalam Mr. & Mrs. Smith.

Membuat film romans dengan latarbelakang dunia vampir memang tidak gampang. Tapi contoh film vampir yang gemilang bisa dilihat pada Interview With The Vampire (1994). Di film ini, berkumpulah cowok-cowok ganteng Hollywood era 90-an, yaitu Tom Cruise, Brad Pitt, Antonio Banderas, dan Christian Slater. Walaupun aktor-aktor ganteng tersebut dikumpulkan dalam satu film, bukan berarti film ini hanya menjual tampang. Film yang diarahkan oleh Neil Jordan ini mendapat nominasi Oscar untuk tata artistik dan musik latar. Brad Pitt, Tom Cruise dan Neil Jordan mendapat nominasi Saturn Award. Dalam anugerah BAFTA Award, film ini juga memenangkan kategori di bidang sinematografi dan disain produksi.

Kemungkinan, award yang akan diraih film ini adalah semacam popcorn award yang biasanya diadakan oleh MTV. Fim Twilight sendiri memperoleh popcorn award untuk kategori best kiss.
New Moon juga memiliki banyak masalah lain. Plotnya banyak berlubang. Banyak plot yang ada di buku dibuang begitu saja, padahal banyak mengandung adegan penting. Memang tidak mudah menerjemahkan sebuah novel menjadi bahasa gambar, tapi paling tidak jangan sampai membuat dialog-dialog menjadi hambar dan aneh. Franchise Harry Potter berhasil menerjemahkan novel-novelnya ke dalam bahasa gambar tanpa kehilangan plot yang berarti. Film-film Harry Potter memang ditangani sutradara-sutradara yang lebih serius. Daniel Radcliffe dan kawan-kawan beruntung mendapat arahan sutradara-sutradara kelas atas seperti Chris Columbus, Alfonso Cuaron, dan Mike Newell.

Jadi apa yang membuat film ini masuk daftar box office? Padahal ratingnya saja tidak mencapai 5 bintang di situs IMDB. Saya menganalogikannya dengan fenomena boyband-boyband di tahun 90-an. Di era itu banyak band-band vocal bermunculan dengan kualitas musik sangat pas-pasan. Mereka tidak mengaransemen musik sendiri, boro-boro menciptakan lagu. Bahkan mereka tidak memainkan alat musik. Hanya mengangguk-anggukkan kepala dan lip sync. Berbeda dengan band-band jenius seperti Queen, The Beatles, Oasis, Nirvana, The Cranberries, U2 dan The Corrs. Lagu-lagu yang dibawakan kebanyakan hasil daur ulang lagu-lagu pop lama dari ABBA, Bee Gees, Diana Ross. Tapi kenapa boyband-boyband ini bisa meledak? Lihat Five, Backstreet Boys, Westlife, Boyzone, Caught in the Act, Blue? Karena kemasannya. Produser mengemas musik mereka dalam 1 paket berisi gerombolan cowok ganteng yang walaupun kualitas musiknya tidak seberapa, namun penampilan mereka bisa membuat cewek-cewek histeris.

Jeritan-jeritan histeris inilah yang saya dengar di gedung bioskop setiap kali Robert Pattinson muncul. Penampilannya memang dibuat menggetarkan jantung, kulit pucat, bibir merah delima, tatapan mata dingin dan misterius, wajah rupawan bagai patung dewa-dewa Romawi yang dipahat Michaelangelo. Demikianlah, siapa sih cewek, berapapun usianya, yang tidak kepengen lehernya digigit vampir semacam Edward Cullen?

Read more at http://ferdykicking.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar