13 Maret 2023

MAGIC MUSHROOM

Waktu masih bekerja di Bali dulu, ada suatu hari di mana saya dan dua rekan berniat mencoba magic mushroom. Waktu itu tahun 2011, magic mushroom dijual bebas di gang-gang dan tepi jalan di Bali. Dulu saya sering melihat papan iklan kecil di tepi jalan, yang isinya dalam bahasa Inggris menyatakan hal-hal seperti: "We Sell Magic Mushroom", atau "Have A Lovely Dream with Magic Mushroom".

Intinya waktu itu saya berkesimpulan bahwa magic mushroom masih merupakan hal yang legal, terbukti dengan banyaknya iklan-iklan di sepanjang jalan di Legian dan Kuta, dan lebih banyak lagi di gang-gang seperti Poppies Lane. Artinya magic mushroom adalah komoditi yang tidak saja dijual bebas, mengkonsumsinya pun tidak melanggar hukum. 

Jadi pergilah kami ke Jalan Legian yang terkenal itu. Tak jauh dari Monumen Peringatan Bom Bali (Ground Zero) ada perempatan menuju Poppies Lane II, kami bertiga masuk ke gang tersebut. Seperti biasa di kiri kanan terdapat toko-toko yang menjual souvenir, resto-resto kecil, dan lain-lain. Di depan salah satu warung makan kami menemukan papan iklan itu. Segera kami menghubungi penjaga warung dan menanyakan magic mushroom. Harganya Rp 25 ribu per satu porsi. Kami membeli tiga untuk dikonsumsi langsung, tapi mesti dicampur dengan makanan dan minuman tertentu. Toto (bukan nama sebenarnya, teman dari Jakarta) minta dicampur dengan mie goreng, Ni Wayan (cewek, orang Bali asli) minta dicampur dengan Fanta. Sayapun mengikuti ide Wayan, magic mushroomnya dicampur dengan Fanta biar lebih praktis dan langsung diminum. 

Setelah mengkonsumsi barang laknat tersebut, kami memutuskan berjalan kaki ke arah pantai Kuta melewati Poppies Lane II. Sepanjang jalan saya belum merasakan efek apapun. Setelah lewat setengah jam saya mulai merasakan efeknya. Mula-mula langit terlihat berubah warna, yang tadinya biru perlahan-lahan menjadi hijau, lalu kecoklatan, lalu tiba-tiba ada corak mirip batik di langit. Ya benar, langitnya bermotif batik seperti batik parang rusak dan gambar-gambar terong, lalu berubah jadi ungu. Melihat itu saya tertawa ngakak, dan memanggil Toto dan Wayan, menunjuk-nunjuk ke langit. Kedua rekan saya bingung melihat saya dan langit, sepertinya mereka belum mendapatkan efeknya. 

Lalu anehnya, saya lihat orang-orang bergerak lambat. Seperti slow motion di film-film gitu. Atau seperti sloth atau kukang di film kartun Zootopia. Saya ngakak sejadi-jadinya melihat semua orang terlihat lambat begitu. Saya lihat Toto, dan saya ngakak lagi. Rahang Toto jatuh ke lehernya, mulutnya melar ke bawah. Kemudian saya lihat tangan saya tiba-tiba memanjang, menjuntai ke bawah seperti permen karet. Sayapun ngakak.

"Hey bro, kenapa tangan saya seperti Mr. Fantastic di komik Fantastic Four? Hahahahaha..."

Pada saat Toto dan Wayan memandang saya, merekapun tertawa gelak-gelak. Menurut Toto saya berjalan meloncat-loncat seperti astronot di bulan, padahal saya tidak merasa demikian. Saya merasa leher saya memanjang, dan tiap kali saya berjalan, kepala saya tertinggal sekitar dua meter di belakang karena leher panjang tersebut. Alhasil saya harus berhenti tiap sebentar agar kepala saya bisa menyusul. Begitu kepala saya berada di atas badan, saya berjalan lagi, dan kepala saya tertinggal lagi, jadi saya harus berjalan pelan-pelan. 

Waktu itu kemungkinan kami sampai di Jalan Pantai Kuta. Di seberang jalan ada tembok panjang yang menutupi pemandangan ke pantai. Saya waktu itu sempat mikir bagaimana cara kami pulang. Kami bertiga sudah terkena efek magic mushroom. 

Tiba-tiba saya lihat Wayan menarik tangan kami berdua. "Ayo kabur!!" katanya. Saat ditarik Wayan, tangan saya tentu melar lebih panjang, dan saya tertinggal di belakang, sementara Wayan dan Toto tiga atau empat meter di depan. Tetap saja mereka bergerak seperti slow motion. Saya bertanya ada apa? Rupanya Wayan baru saja melihat T-Rex yang berjalan ke arah kami. Bayangkan, ada dinosaurus predator di Jalan Pantai Kuta. 

Setelah merasa aman, kami duduk-duduk di depan Circle K, itupun dengan susah payah. Tiba-tiba Toto berdiri, lalu berjalan slow motion ke sudut halaman, tak jauh dari trotoar. Dia berdiri mematung di situ. Lamaaaaaa banget. Setengah sadar saya berteriak," Toto, kamu ngapain di situ?"

"Aku kan tiang bendera. Tapi udah nunggu lama, belum ada yang pasang bendera niiih." Hahahahaaha. Wayan pun beranjak dengan cara slow motion juga. Akhirnya ia sampai di depan Toto, dan berlagak memasang dan menaikkan bendera. Toto ngakak kesenangan karena sudah berhasil menjadi tiang bendera. Lama setelah itu mereka kembali duduk. 

Sementara itu langit berubah warna lagi, kali ini berwarna-warni seperti lukisan abstrak. Orang-orang masih bergerak slow motion. Tiba-tiba Wayan memegang tanganku. Dia seperti ketakutan. "T-Rex lewat! T-Rex lewat,"katanya kuatir. Kami tidak bergeming, kemudian Wayan tenang kembali. Ternyata T-Rex hanya lewat.

Entah kenapa Wayan kemudian berhasil memanggil taksi. Saya tak ingat bagaimana, tiba-tiba kami sudah di dalam taksi menuju rumah Wayan. Sepanjang perjalanan di taksi, Toto membuka jendela kaca mobil dan menjulurkan lidahnya ke orang-orang di pinggir jalan. Saya dan Wayan udah mulai merasa normal.

Tapi ternyata efek magic mushroom masih ada. Entah kenapa, pendengaran kami lebih tajam. Bunyi air keran menetes di kamar mandi terasa keras. Kami tertawa ngakak hanya karena mendengar bunyi keran, bunyi pintu, dan bunyi angin menggerakkan gorden. Pokoknya begitu ada suara atau bunyi sekecil apapun, kami lantas tertawa ngakak. Terus ada beberapa lama kami kehilangan Toto. Dicari ke sana kemari di dalam rumah tidak ketemu. Akhirnya Wayan menemukannya sedang merapat di balik pintu. Rupanya Toto merasa dia adalah gantungan baju, dan sedang menunggu seseorang menggantungkan baju ke tubuhnya. 

Setelah enam jam, efek magic mushroom sudah mulai berkurang. Kami bertiga bengong beberapa lama, sampai Wayan nyelutuk bilang bahwa dia lapar. Saya sendiri mengantuk parah, lalu ketiduran. 

Saat ini, magic mushroom masuk dalam kategori Narkotika Golongan I dalam UU Narkotika No.35. Tapi semua orang sebenarnya bisa mendapatkannya. Magic mushroom atau Psilocybin Mushrooms adalah sejenis jamur yang mengandung zat aktif bernama psilosibina yang bisa menimbulkan efek halusinasi tingkat tinggi sesuai dengan situasi psikologis saat mengonsumsinya. Orang yang mengonsumsi magic mushrom ini bisa mengalami efek berupa bingung, halusinasi, panik, psikosis dan ketidakmampuan membedakan fantasi dari kenyataan.

Saya bersumpah tidak akan mengkonsumsinya lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar