Dalam The Lost Symbol, kita diperkenalkan dengan Ilmu Noetics. Ilmu Neotics adalah sebuah jenis filsafat metafisik yang menyatakan bahwa pikiran dan ide manusia bisa diukur dengan ukuran fisik, dan kekuatan pikiran bisa mempengaruhi bahkan menggerakkan benda-benda. Bahwa pikiran, bisa diukur berdasarkan formula dengan penjabaran materi kuantum. Jika cahaya bisa diukur dengan satuan tertentu, pikiran juga. Ini adalah teori yang ekstrim walaupun untuk ukuran jaman sekarang, di mana orang-orang percaya bahwa pikiran bukanlah sebuah materi dan karenanya tidak memiliki berat. Dalam buku ini, Ilmu Noetics dijelaskan secara gamblang dan ilmiah. Bahkan dalam tahun-tahun ke depan, disebutkan bahwa umat manusia akan mendapat pencerahan yang didasarkan akan makin terbukanya riset dan penerapan dalam ilmu noetics.
The Lost Symbol merupakan buku ke lima karya Dan Brown. Tokoh sentralnya masih Robert Langdon, simbolog lulusan Harvard. Seperti kisah-kisah Robert Langdon yang lain (Da Vinci Code dan Angels & Demons), buku ini sangat informatif, provokatif, dan membuka wawasan. Jika Da Vinci Code memancing kontroversi atas pondasi ajaran Nasrani, dan Angels & Demons membuka selubung sepak terjang Vatikan dalam memberangus kemajuan dan ilmu pengetahuan, buku ini memaparkan dengan gamblang tentang tempat-tempat rahasia di Washington DC dan hubungannya dengan kelompok Mason (Freemasonry). Simbol-simbol pada arsitektur bangunan-bangunan di DC sarat dengan simbol-simbol sekuler Mason, sebuah kelompok rahasia yang eksis sejak abad pertengahan, hingga sekarang. Pada umumnya, pendiri dan para pemimpin Amerika adalah anggota Mason, termasuk George Washington.
Setiap lembar halaman buku ini terasa sangat berharga, tidak saja karena informatif, juga penuh dengan kalimat-kalimat bagus yang memancing rasa ingin tahu, juga membuka wawasan. Di tambah lagi dengan plot yang menarik dan menegangkan. Begitu kita mulai membacanya, buku ini menjadi susah diletakkan. Jika sebelumnya sudah pernah membaca Angels & Demons dan Da Vinci Code, buku ini tentu saja menjadi 'wajib' dibaca. The Lost Symbol tidak hanya sebuah buku, sebuah novel, sebuah dokumen, hasil riset, drama, thriller, action, tapi juga sebuah ensiklopedia. Isinya membahas tidak saja ritual-ritual kuno, makna simbol-simbol, konspirasi, rahasia 2012 dan apocalypse, tapi juga memaparkan soal internet dan teknologi tinggi di bidang IT. Sebagaimana Da Vinci Code dan Angels & Demons, buku ini nantinya akan difilmkan, dengan Tom Hanks yang masih akan memerankan karakter Robert Langdon. Tapi, hingga saat inipun, tidak ada film yang lebih baik dari bukunya.
The Lost Symbol merupakan buku ke lima karya Dan Brown. Tokoh sentralnya masih Robert Langdon, simbolog lulusan Harvard. Seperti kisah-kisah Robert Langdon yang lain (Da Vinci Code dan Angels & Demons), buku ini sangat informatif, provokatif, dan membuka wawasan. Jika Da Vinci Code memancing kontroversi atas pondasi ajaran Nasrani, dan Angels & Demons membuka selubung sepak terjang Vatikan dalam memberangus kemajuan dan ilmu pengetahuan, buku ini memaparkan dengan gamblang tentang tempat-tempat rahasia di Washington DC dan hubungannya dengan kelompok Mason (Freemasonry). Simbol-simbol pada arsitektur bangunan-bangunan di DC sarat dengan simbol-simbol sekuler Mason, sebuah kelompok rahasia yang eksis sejak abad pertengahan, hingga sekarang. Pada umumnya, pendiri dan para pemimpin Amerika adalah anggota Mason, termasuk George Washington.
Setiap lembar halaman buku ini terasa sangat berharga, tidak saja karena informatif, juga penuh dengan kalimat-kalimat bagus yang memancing rasa ingin tahu, juga membuka wawasan. Di tambah lagi dengan plot yang menarik dan menegangkan. Begitu kita mulai membacanya, buku ini menjadi susah diletakkan. Jika sebelumnya sudah pernah membaca Angels & Demons dan Da Vinci Code, buku ini tentu saja menjadi 'wajib' dibaca. The Lost Symbol tidak hanya sebuah buku, sebuah novel, sebuah dokumen, hasil riset, drama, thriller, action, tapi juga sebuah ensiklopedia. Isinya membahas tidak saja ritual-ritual kuno, makna simbol-simbol, konspirasi, rahasia 2012 dan apocalypse, tapi juga memaparkan soal internet dan teknologi tinggi di bidang IT. Sebagaimana Da Vinci Code dan Angels & Demons, buku ini nantinya akan difilmkan, dengan Tom Hanks yang masih akan memerankan karakter Robert Langdon. Tapi, hingga saat inipun, tidak ada film yang lebih baik dari bukunya.
Baca selengkapnya di http://www.ferdy.mirrorz.com
Artikel terkait : Angels & Demons | Da Vinci Code | Hypnerotomachia Poliphili | Laskar Pelangi | The Historian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar