03 Januari 2009

Kalau Mr. DJ Ngambek Di Lubang Semut

Siapapun bisa ngambek.

Kalau di acara tahun baru DJ ngambek nggak mau tampil, padahal
the show must go on, gimana saya nggak kelabakan. Tiket sudah nyaris sold out. Padahal di flyer dan di tiket, juga di banner, juga di iklan radio, sudah dijanjikan bahwa akan ada penampilan DJ untuk membuat Pesta Di Lubang Semut menjadi super meriah.

Ya, acaranya memang memakai
theme "Pesta Di Lubang Semut". Ballroom disulap menjadi seperti lubang atau goa semut. Untuk mewujudkan itu, ribuan lembar koran bekas yang sudah dicat hitam ditempel di dinding dan langit-langit dan dibentuk sedemikian rupa. Efek goa semut memang tercapai, tapi masih kurang jika penghuninya tidak didandani seperti semut. Maka rekan-rekan cewek yang cantik-cantik dan fashionable rame-rame didandani mirip semut, dengan antena yang terjuntai dan mengangguk-angguk di kepala, serta buntut (sebenarnya abdomen) semut yang semok dan montok. Untuk menambah efek sarang semut, salah satu dinding diberi lubang dan ditutupi screen. Kemudian projector menembakkan footage-footage tentang semut ke screen tersebut. Dan tamu-tamu yang hadir juga diwajibkan memakai antena semut yang sudah disiapkan panitia. Alhasil, jadilah kita semua mirip gerombolan semut yang ngerumpi, makan, minum dan berpesta di sarangnya.

Itu semua belum cukup, maka disewalah MC, band, dancers, dan dj. Acarapun sudah disusun sedemikian rupa agar
mood dan antusiasme kita semua tetap terjaga hingga melewati pergantian tahun. Celakanya, giliran Mr. Disc Jockey harus tampil dan unjuk gigi, sang DJ menghilang entah kemana. Setelah saya hubungi, ternyata doi nongkrong di sebuah hotel yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari tempat acara. Rupanya Mr. DJ ngambek. Usut punya usut, ngambeknya Mr. DJ karena doi tersinggung karena rekannya tidak bisa masuk ke lokasi acara gara-gara ditahan sama panitia. Tentu saja ini cuma kesalahpahaman komunikasi, dan seperti yang saya bilang tadi--atau seperti yang Freddie Mercury bilang dalam salah satu lagu Queen: the show must go on. Saya tak mau Pesta Di Lubang Semut ini berubah menjadi Pesta Di Lubang Neraka.

Tak peduli siapa yang salah, saya toh tak mau juga acaranya berantakan gara-gara DJ nggak mau tampil, maka sayapun membujuk DJ dengan kata-kata semanis gula (namanya juga semut) sambil minta maaf. Akhirnya sang DJ pun mau kembali ke lubang semut, dan pesta pun dilanjutkan, seolah tak terjadi apa-apa. Untung para tamu tidak sadar adanya insiden ini, dan sebagian besar rekan juga tidak 'ngeh'. Maka the show is really going on. Masa kritis lewat.

Dan semut-semutpun berpesta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar