Terjebak macet di ketinggian puluhan meter di atas laut, dengan ribuan kendaraan dan orang pada kedua jalur jembatan I (Tengku Fisabilillah) Barelang (Batam Rempang Galang), saya teringat tragedi runtuhnya jembatan di Amerika beberapa waktu yang lalu. Seberapa kuatkah struktur unik jembatan ini, yang merupakan sistem yang menghubungkan 7 pulau, mulai dari Pulau Batam hingga Pulau Galang, bekas tempat tinggalnya manusia-manusia perahu dari Vietnam. Yang bikin cemas berkurang adalah breath-taking view di sekitar jembatan, dengan laut biru tua dan pulau-pulau kecil yang nampak di kejauhan. Rencananya mau mampir ke Pulau Galang, tapi berhubung waktu mepet dan hujan deras, kita cuma sampai ke pulau yang ke lima dan menikmati kepiting, gonggong dan kerapu steam di salah satu restoran kelong yang menjorok ke laut.
Yang sangat disayangkan adalah banyaknya kendaraan parkir di atas jembatan, dan orang-orang yang berjualan. Bayangkan berapa ribu ton jadinya berat yang harus ditanggung jembatan kabel raksasa ini. Selain orang-orang berjualan dan parkir sembarangan merusak pemandangan, mereka juga bikin macet. Ribuan kendaraan praktis tidak bergerak.
Untunglah keadaan ini hanya terjadi pada waktu hari libur besar saja, jadi tidak setiap hari struktur ini menderita. Untunglah Pantai Melur masih bersih dan sangat nyaman, sehingga banyak juga orang yang tidak cukup norak untuk duduk-duduk di jembatan (mau bunuh diri?) dan cukup smart untuk mampir ke pantai ini, dengan pantai pasirnya yang luas dan airnya yang biru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar