06 Juli 2007

Serendipity

Tanah India lah yang sebenarnya dituju oleh Christopher Colombus ketika memulai pelayarannya ke barat menyusuri Atlantis. Di saat orang-orang meyakini bahwa dunia ini datar, Colombus ingin membuktikan bahwa bumi ini bulat, ke timur dan ke barat sama saja. Alih-alih menemukan India, Colombus terdampar di benua baru yang asing, yang belakangan disebut dengan benua Amerika. Dan dengan kesalahpahaman yang masih berlaku hingga kini, dia menamakan penduduk benua tersebut sebagai Indian.
Apa yang terjadi pada Christopher Colombus tersebut, dalam skala kecil bisa saja terjadi pada orang lain, termasuk kita. Isaac Newton sedang memikirkan soal gaya dan gerak ketika sebuah apel jatuh menimpa kepalanya, dan sampai saat ini dunia mengenal gaya gravitasi. Ketika mencari recehan di lemari buku, saya malah menemukan lembaran seratus ribuan yang sudah lama hilang.
Hal-hal seperti itulah yang disebut sebagai serendipity.
Dalam film Serendipity (2002) yang dibintangi oleh John Cusack dan Kate Beckinsale, ketika sedang makan es krim di sebuah restoran yang bernama Serendipity, disebutkan serendipity artinya adalah “sebuah kebetulan yang menyenangkan.”
Serendipity adalah ketika seseorang secara kebetulan menemukan sesuatu yang lebih berharga, sementara ia sebenarnya mencari hal yang lain sama sekali.
Julius Comroe, Jr menulis bahwa Serendipity adalah mencari jarum dalam tumpukan jerami, tapi yang ditemukan adalah anak gadisnya Pak Tani.
Kata Serendipity sendiri berasal dari dongeng Persia yang bercerita tentang Three Princess of Serendip. Serendip adalah sebutan lama Persia untuk negeri yang sekarang bernama Sri Lanka. Kisah Three Princess of Serendip menceritakan petualangan yang penuh dengan kebetulan-kebetulan yang menyenangkan.
Jika belum paham juga soal konsep Serendipity ini, tontonlah filmnya. Ini salah satu film favorit saya, sebuah film yang sangat berkesan.

1 komentar: