15 Juni 2010

Avatar

Kita sekarang hidup dengan avatar. Yang saya maksud dengan avatar di sini bukanlah filmnya James Cameron ataupun serial The Legend of Aang. Avatar merupakan kosa kata Hindu, dari bahasa Sanskrit yang artinya adalah tampilan, manifestasi, atau image, atau perwakilan dari diri kita dalam bentuk gambar, citra, icon, kartun dan lain-lain. Dewa Wishnu memiliki 10 avatar, yaitu sebagai Matsya, Kurma, Varaha, Vamana, Krishna, Kalki, Buddha, Parshurama, Rama dan Narasimha.

Saya yakin hampir semua penjelajah dunia maya memiliki Yahoo! ID, di mana kita bisa menciptakan avatar yang berupa image kartun yang bisa kita buat semirip mungkin dengan diri kita.

Dengan kata lain, avatar adalah sebuah citra atau gambaran yang kita buat untuk mewakili diri kita di depan publik. Dan kita berharap, avatar tersebut selalu menampilkan sisi-sisi terbaik dari diri kita.

Di dunia maya, avatar memegang peranan penting. Pencitraan diri dalam bentuk avatar merupakan hal yang umum. Seorang facebooker selalu mencantumkan foto terbaiknya sebagai foto profil. Kalau perlu foto tersebut di-retouch dulu dengan Photoshop. Ada juga yang tidak ingin menampilkan foto diri sendiri, sehingga dipajanglah foto artis Hollywood atau Bollywood atau Jakiwood untuk mewakili profil dirinya. Sangat jarang orang menampilkan fotonya yang sedang menguap lebar, sedang ngorok atau sedang jelek-jeleknya sebagai avatar.

Untuk statuspun, banyak facebooker yang menggunakan avatar dalam bentuk kata-kata bijak, pepatah-petitih, syair-syair, lirik lagu, quote dari film dan lain-lain, yang dianggap sesuai dengan keadaan hati si facebooker pada waktu tersebut. Seringkali kata-kata bijak tersebut menjadi begitu absurd (atau istilah sekarang lebai) hingga kata-kata tersebut tidak bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata bijak tinggallah sebagai kata-kata bijak, sementara orang yang menggunakan kata-kata bijak tersebut tetaplah tidak bijak dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, tetap saja, hal itu terserah individu yang bersangkutan.

Dalam dunia nyata, avatar sebagai citra atau image seseorang juga merupakan hal yang jamak. Ariel dianggap sebagai musisi yang baik, ganteng, romantis dan menjadi idaman wanita. Itulah avatarnya Ariel sebelum berubah minggu lalu. Dalam sekejap, Ariel Peterpan telah berubah menjadi Ariel Peterporn. Luna Maya, dianggap memiliki citra wanita cantik yang mandiri, cerdas, dan berwawasan tinggi. Kini citra itu telah rusak gara-gara sebuah tato kupu-kupu. Walaupun Luna Maya membantah bahwa dia tidak memiliki tato kupu-kupu (mungkin tatonya berbentuk logo Windows XP original atau Windows 7, atau logo Google, atau logo Twitter, atau sama sekali tidak memiliki tato, atau memiliki tato non-permanen), tetap saja citranya ikut berubah.

Apa yang kita lihat dari diri Paris Hilton? Kita mengenalnya sebagai gadis cantik seks maniak yang kaya tapi bodoh, saking bodohnya merebus airpun ia tidak bisa, seperti yang kita lihat dalam Simple Life. Itulah avatar dari Paris Hilton yang kita kenal. Tapi gadis bodoh tersebut memiliki usaha fashion dan parfum yang menghasilkan keuntungan jutaan dolar setiap bulan. Jadi, sama sekali tidak bodoh bukan. Sepertinya Paris Hilton menginginkan agar dunia memandangnya sebagai gadis yang sama dalam serial Simple Life, dan itulah avatarnya, padahal aslinya dia merupakan business woman yang piawai.

Simon Cowell selalu mengeluarkan kata-kata pedas dan apa adanya dalam reality show American Idol. Banyak yang menganggapnya sadis. Simon Cowell dianggap tidak memiliki hati nurani dan  sopan santun. Itulah avatarnya Simon Cowell. Padahal Simon Cowell adalah orang Inggris, yang terkenal memiliki sopan santun yang tinggi. Aslinya Cowell adalah orang yang ramah, sesuai dengan darah Inggrisnya.

Bulan puasa nanti, akan banyak selebritis yang merubah avatarnya. Ramai-ramai para wanita selebris akan memakai jilbab, dan akan kelihatan sejuk dan cantik dengan jilbab mereka. Sementara selebritis laki-laki akan memakai baju koko dan mengeluarkan album-album religius. Apakah dalam kehidupan sehari-harinya atau di luar bulan puasa mereka kembali menjalankan pola hidup seks bebas, mengkonsumsi narkoba dan lain-lain, itu tidak penting, yang  penting adalah sejauh mana publik dapat memandang mereka sebagai idola. Yang penting, mereka tetap dianggap sebagai trend setter, di mana tingkah polah mereka menjadi menu sehari-hari bagi penikmat tayangan infotainment. Dan, itulah sebenarnya fungsi avatar.

Seperti yang saya katakan tadi, kita hidup dalam dunia avatar.

Baca selengkapnya di Coffee Break With Ferdy.

Artikel terkait: Prince of PersiaThe Lost Symbol | Jiydref

Tidak ada komentar:

Posting Komentar